Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Grafik Sejarah Iklim Tunjukkan Penurunan Suhu Bumi?

Kompas.com - 07/02/2023, 19:09 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah grafik yang menampilkan sejarah iklim lebih dari 9.500 tahun beredar di media sosial.

Grafik yang dibuat R.B. Alley pada 2004 itu menampilkan penurunan suhu yang tercatat dari 643 SM hingga sekarang.

"Bagaimana orang bisa melihat bagan ini dan secara serius masih dicuci otak untuk percaya bahwa kita berada di akhir zaman? Ini hal yang sangat mendasar," tulis akun Twitter yang membagikan grafik itu pada 14 Januari 2023.

Unggahan serupa disebar ulang di Facebook yang arsipnya dapat dilihat di sini. Lantas, apakah grafik sejarah iklim itu valid?

Grafik tidak mewakili kondisi Bumi saat ini

Grafik yang beredar tidak mewakili kondisi Bumi saat ini. Peneliti geosains dari Universitas Negeri Pennsylvania Richard Alley pada 2004 menghimpun data suhu di Greenland.

Kumpulan datanya dapat dilihat di sini.

Dia mendapat data yang terbatas pada 1977 dari sekelompok ilmuwan. Salah satunya peneliti senior di Institute of Arctic and Alpine Research di Universitas Colorado, Gary Clow.

"Grafik ini sebagian besar didasarkan pada data dari satu lokasi di Greenland," ungkap Clow, dikutip dari USA Today, Senin (6/2/2023).

Ia mengatakan, pengambilan data dari satu wilayah kemudian menyebutnya sebagai sejarah iklim secara global merupakan tindakan keliru.

Penting diketahui bahwa wilayah Greenland memiliki suhu yang lebih bervariasi dibanding suhu rata-rata global.

"Untuk menyimpulkan bahwa data ini mencerminkan perubahan suhu global benar-benar menyesatkan," kata Clow.

Tidak melakukan pengukuran suhu modern

Clow menjelaskan, data yang dirujuk dalam grafik bukan berdasarkan pada pengukuran langsung.

Padahal, pengukuran data suhu yang lebih modern disimpulkan berdasarkan jenis oksigen yang terkunci dalam sampel inti es.

Pengukuran semacam itu baru dilakukan pada 1990-an.

Sementara data suhu yang diambil tidak mewakili suhu di Greenland saat ini karena datanya berhenti pada 1885.

Sederhananya, selain tidak mewakili suhu global, data dalam grafik itu juga tidak mencakup pengukuran suhu selama 140 tahun terakhir.

Studi membuktikan Bumi semakin panas

Studi terbaru yang diterbitkan pada Desember 2021 menunjukkan, suhu global tahunan saat ini adalah yang terpanas dalam 10.000 tahun terakhir.

Penelitian itu menentang teori era Holosen sekitar 12.000 tahun lalu, yang memprediksi bahwa suhu Bumi semakin dingin di masa depan.

Para ilmuwan mengumpulkan sedimen dan menganalisis kembali sejarah suhu. Kemudian mempelajari bagaimana suhu berevolusi selama era Interglasial, era Holosen, hingga zaman modern.

Beberapa data menunjukkan bahwa rata-rata suhu global tahunan selama zaman modern tidak melebihi kehangatan di awal periode hangat Holosen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com