The Washington Post memuat salah satu perbincangan unik yang terjadi di antara orang-orang Soviet saat pembukaan gerai McDonald's Moscow.
"Beri tahu kami, apa itu Beeg Mak (Big Mac)?" teriak seorang sipir tua dengan rambut dicat merah ke kerumunan orang yang mengantre.
"Ini Bolshoi Mak, kamerad," jawab Mikhail Negilko, seorang buruh pabrik, sambil menenteng tiga bungkus burger McDonald's dan tas jinjing berisi cangkir dan piring sekali pakai.
"Bolshoi Mak ini seperti sesuatu yang belum pernah kalian rasakan sebelumnya. Kalian mendapatkan roti, roti yang sangat enak, dan dipotong menjadi dua. Kemudian ditambahkan beberapa daging panggang, daging kualitas terbaik, ingatlah, tidak seperti daging yang kita dapatkan di sini. Kemudian sedikit keju, lalu banyak sekali vitamin... Dan kalian juga dapat selada. Dan itu, kamerad, adalah Bolshoi Mak," ujar Negilko.
Dilansir Insider, bagi orang Rusia, pembukaan restoran McDonald's, yang identik dengan kapitalisme dan budaya Amerika, adalah simbol nyata dari senjakala Uni Soviet.
Setelah lebih dari 80 tahun hidup dengan cara sosialisme, orang-orang di Rusia berkenalan dengan cara baru untuk makan, menghabiskan waktu, dan menghabiskan uang ala Barat.
McDonald's mengiklankan pembukaan restoran tersebut dengan slogan: "Jika Anda tidak bisa pergi ke Amerika, datanglah ke McDonald's di Moskwa".
Membuka McDonald's pertama di Rusia bukan hal mudah. Butuh sekitar 14 tahun negosiasi oleh George Cohon, pimpinan McDonald's Kanada saat itu.
"Di pihak Soviet, tidak banyak yang memahami tentang pendirian atau pengoperasian jaringan restoran McDonald's," tulis George Cohon dalam bukunya, To Russia with Fries.
Di tengah keriuhan pembukaan gerai McDonald's pertama di Moskwa, terselip juga pesimisme dari orang Soviet yang merasa bahwa restoran itu tidak akan bertahan lama.
"Saya tidak tahu apakah kepala perusahaan McDonald's menyadari cobaan yang menunggu mereka di Moskwa," tulis Stanislav Kondrashev, seorang komentator kebijakan luar negeri veteran di Izvestia, surat kabar pemerintah Soviet.
"Sebagai seorang realis, saya tidak mengecualikan kemungkinan bahwa, dalam enam bulan, McDonald's akan lari dari proyek paling ambisius dalam sejarah mereka. Para manajer akan dijemput dengan helikopter langsung dari atap kafetaria, sama seperti para diplomat Amerika diterbangkan dari Kedutaan Besar AS di Saigon pada musim semi 1975," ujarnya.
Namun manajemen McDonald's bersikeras bahwa mereka berkomitmen untuk bertahan di pasar Soviet, apa pun yang terjadi.