Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Ledakan Rudal Uni Soviet di Polandia

Kompas.com - 18/11/2022, 13:01 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Menurut seorang pejabat AS, pihak militer Ukraina menjelaskan bahwa mereka berusaha untuk mencegat rudal Rusia. Namun tidak jelas apakah rudal pertahanan udara yang dimaksud sama dengan yang meledak di Polandia.

Baca juga: Zelensky Tolak Pernyataan NATO, Bersikeras Rudal yang Hantam Polandia Bukan Miliknya

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah memberikan keterangan. Ia megatakan, berdasarkan  informasi awal, rudal yang meledak di Polandia tidak mungkin ditembakkan dari Rusia.

Hal itu ia sampaikan setelah mengadakan pertemuan mendadak dengan negara anggota G7 di sela pertemuan KTT G20 di Bali.

"Tidak mungkin di benak kita bahwa itu ditembakkan dari Rusia. Tapi kita lihat saja. Saya tidak ingin mengatakan bahwa sampai kami benar-benar menyelidikinya,” kata Biden.

Rusia dan Ukraina saling bantah

Pasca-ledakan rudal, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta ahli Ukraina diizinkan ke lokasi untuk terlibat dalam investigasi.

Zelensky tidak percaya bahwa rudal itu diluncurkan oleh pasukannya, dan meminta ahli Ukraina ikut menyelidiki peristiwa itu.

“Saya yakin itu bukan rudal kami,” katanya. 

Mykhailo Podolyak, penasihat Zelensky, berpendapat bahwa insiden itu adalah akibat dari agresi Rusia, namun ia tidak secara eksplisit menyangkal laporan bahwa rudal itu mungkin diluncurkan oleh pihak Ukraina.

“Rusia telah mengubah bagian timur benua Eropa menjadi medan perang yang tidak dapat diprediksi. Niat, sarana eksekusi, risiko, eskalasi – semuanya datang dari Rusia saja,” kata Podolyak.

Baca juga: Rudal yang Hantam Polandia Disebut Ditembakkan oleh Pasukan Ukraina

Angkatan Udara Ukraina disebut akan melakukan segalanya untuk membantu dan  memfasilitasi penyelidikan di Polandia.

Sementara, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyangkal narasi bahwa Rusia terlibat dalam ledakan rudal di Polandia.

Ia menyebutkan, pihak yang menuduh Rusia telah membuat pernyataan tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi.

“Polandia memiliki setiap kesempatan untuk segera melaporkan bahwa mereka berbicara tentang puing-puing rudal sistem pertahanan udara S-300. Dan, oleh karena itu, semua ahli akan memahami bahwa ini tidak mungkin rudal yang memiliki hubungan dengan Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Peskov. 

“Kami telah menyaksikan reaksi gila-gilaan Russophobia yang histeris, yang tidak didasarkan pada bukti nyata. Para pemimpin tingkat tinggi dari berbagai negara membuat pernyataan tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com