Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tan Malaka, Pahlawan Nasional dan Bapak Republik yang Terlupakan...

Kompas.com - 14/11/2022, 07:57 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama Ibrahim Datuk Tan Malaka memang tidak sepopuler Soekarno atau Mohammad Hatta yang dikenal sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia.

Sejak Orde Baru berkuasa, nama Tan Malaka kerap dicap sebagai tokoh komunis dan terlupakan sebagai pahlawan nasional.

Padahal jika menilik sejarah, Tan Malaka punya andil besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pria kelahiran Suliki,Sumatera Barat itu merupakan orang yang pertama mencetuskan konsep republik untuk Indonesia.

Konsep republik yang Tan Malaka gagas tersebut ia tuangkan dalam artikel berjudul Naar de Republiek yang diterbitkan pada tahun 1925.

Artikel tersebut ditulis oleh Tan Malaka sebelum Mohammad Hatta menulis Indonesia Vrije (1928), dan Soekarno menulis Mencapai Indonesia Merdeka (1933).

Bahkan brosur Naar de Republiek yang ditulis oleh Tan Malaka disebut menginspirasi dua buku dari Moh Hatta dan Soekarno itu.

Salah satu gagasan penting Tan Malaka adalah sistem pengelolaan bangsa oleh organisasi tunggal yang efisien. Mirip negara sosialis pada umumnya dan tidak meniru sistem Trias Politika Montesquieu.

Baca juga: Detik-detik Terakhir Tan Malaka...

Muhammad Yamin di surat kabar Ra’jat  22 Desember 1945 menuliskan bahwa Tan Malaka adalah Bapak Republik Indonesia. Pendapat Yamin itu kemudian dituliskan dalam buku Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia (1946).

Dalam tulisan panjangnya, Yamin juga mengulas tentang bagaimana perjuangan Tan Malaka bersama pemuda dan buruh dalam melawan imperialisme di tengah berkobarnya semangat perlawanan di Surabaya pada 10 November 1945.

"Bahwa di tengah-tengah nyala api revolusi proletariat Indonesia terutama di Kota Surabaya tampak tersembunyi ikut berjuang dengan buruh dan pemuda gagah-perwira di bawah kibaran Merah-Putih panji-panji kedaulatan internasional seorang putera Indonesia yang berumur kira-kira lima puluh tahun dengan nama Ibrahim dan memikul gelar-warisan Tan Malacca, bapak Republik Indonesia," tulis Yamin.

Namun dalam tulisannya itu, Yamin tidak terlalu banyak membicarakan tentang riwayat kehidupan Tan Malaka, mengingat kurangannya bahan dan pengetahuan dari sumber pertama.

Sejarawan asal Belanda, Harry Poeze menuturkan, Tan Malaka pantas mendapat gelar kehormatan sebagai Bapak Republik Indonesia, seperti tulisanmya dalam brosur Naar de Republiek  tahun 1925. 

Baca juga: Mengenang Tan Malaka dan Perjalanan Hidupnya...

Hal itu Harry Poeze tulis dalam bukunya yang berjudul Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 1 (2008).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com