Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Edukasi Cek Fakta di Sekolah dan Kampus

Kompas.com - 26/10/2022, 12:04 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekolah dan kampus menjadi tempat yang tepat untuk memberi pengajaran mengenai literasi media dan cek fakta.

Edukasi soal cek fakta dinilai penting bagi pelajar dan mahasiswa agar dapat membedakan antara fakta dan hoaks di tengah disrupsi informasi.

Pentingnya literasi media dan cek fakta ini dibahas oleh Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dalam focus group discussion (FGD) pada 24-25 Oktober 2022 di Jakarta.

Selain para jurnalis dan pemeriksa fakta, kalangan dosen, guru, asosiasi guru, hingga perwakilan dinas pendidikan dari berbagai daerah juga berpartisipasi dalam FGD ini.

Platform cekfakta.com, yang didukung Google News Initiative dan berisi konten debunk, mulai melebarkan jangkauan edukasi dengan memberi materi cek fakta ke sekolah dan kampus.

Baca juga: Pakar UGM Sebut UU PDP Wajib Dibarengi Peningkatan Literasi Digital

Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho mengatakan, materi literasi media dan cek fakta bertujuan untuk mengembangkan nalar kritis siswa serta mahasiswa.

"Sehingga mereka memiliki skill memilah mana hoaks, mana fakta. Tidak mudah terlena oleh informasi yang mereka terima dari media sosial maupun media perpesanan," ujar Septiaji, dikutip dari siaran pers, Rabu (26/10/2022).

Dengan demikian, perlu ada advokasi kebijakan agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menerima gagasan tersebut.

Pengamat pendidikan, Darmaningtyas menilai, memasukkan materi cek fakta dan literasi media merupakan strategi yang tepat.

Upaya ini dapat diwujudkan dengan cara intervensi dan terintegrasi pada sejumlah mata pelajaran. Cara lainnya adalah melalui ekstrakurikuler.

Hal yang paling ditonjolkan dari materi ini nantinya adalah nalar kritis siswa dan mahasiswa dalam menyikapi informasi.

Semua peserta FGD menganggap materi cek fakta penting diajarkan kepada siswa dan mahasiswa terutama menjelang Pemilu 2024.

Baca juga: Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Mundur sebagai Capres, hingga Asteroid Menabrak Bumi

Meski anak muda atau generasi Z cukup cakap dengan media digital, tetapi membekali mereka dengan literasi media dan cek fakta tetap penting.

Siswa dan mahasiswa menjadi sasaran dengan pertimbangan penetrasi tinggi internet di kalangan anak muda usia 13-18 tahun dengan 99,16 persen, dan 18-34 tahun dengan 98,64 persen.

Sejauh ini, pemberian meteri kepada siswa mahasiswa telah dilakukan oleh Mafindo Pontianak dan Kalimantan Barat.

Mereka melatih 30 siswa SMAN 3 Sungai Raya dan 7.000 mahasiswa baru Universitas Tanjungpura soal cek fakta dan literasi media.

Sebagian mahasiswa kemudian menjadi relawan untuk mengajarkan cek fakta ke masyarakat dan sekolah lainnya. Materi itu penting bagi daerah minim akses internet dan rawan konflik.

Selain di Pontianak, kolaborasi cekfakta.com juga menyelenggarakan diskusi dengan 30 siswa SMAN 15 Surabaya serta acara sejenis di Semarang.

Baca juga: Prebunking Dinilai Efektif Mencegah Paparan Misinformasi...

Mengembangkan prebunking

Salah satu langkah dalam memberikan edukasi soal literasi media dan cek fakta yakni prebunking atau pencegahan penyebaran disinformasi dan misinformasi.

Dalam cek fakta, Mafindo, AMSI, dan AJI, tidak hanya membuat debunking, bantahan, atau memeriksa fakta. Mereka juga mengembangkan pencegahan agar hoaks tidak semakin menyebar.

“Gampangnya, masyarakat harus dikasih ‘vaksin’ supaya kalau ada hoaks, kita sudah siap. Orang tidak akan mudah kena hoaks dan menjadi kebal,” kata Direktur Eksekutif AMSI, Adi Prasetya.

Sementara , Direktur Eksekutif AJI Indonesia Febrina Galuh menuturkan, pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung program tersebut.

Selain advokasi kebijakan, kampanye dan edukasi terkait urgensi cek fakta di berbagai kalangan terus digencarkan.

Siswa, mahasiswa, hingga komunitas dilatih agar memiliki keterampilan cek fakta dan nalar kritis menghadapi informasi, terutama di dunia digital.

Baca juga: Perbedaan Misinformasi dan Disinformasi, Serupa Tapi Tak Sama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com