Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2022, 14:58 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim bahwa istilah "kadal gurun" atau "kadrun" pertama kali diucapkan oleh Lukman Njoto atau Nyoto, wakil ketua CC Partai Komunis Indonesia (PKI).

Narasi itu menyebutkan, isitlah itu terucap oleh Njoto di kala Pemilihan Umum atau Pemilu 1955, di tengah persaingan tajam antara Masyumi dan PKI.

Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Sejarawan membantah narasi keliru tersebut. Istilah kadrun baru ada pada 2012 saat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada) DKI Jakarta.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai Njoto yang mencetuskan istilah kadrun, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi oleh salah satu unggahan pada Minggu (2/10/2022):

KENAPA ADA ISTILAH KADRUN, TERNYATA KALIMAT ITU DARI GOLONGAN PKI BERNAMA NYOTO..

Artinya : Kadrun istilah dari PKI alias PARTAI KOMUNIS INDONESIA yang ditujukan buat islam di Indonesia. Kalau kalian mau jadi komunis pakai saja istilah kadrun buat umat islam. Maka secara Automatis kalian semua sudah langsung menjadi anggota kami yaitu KOMUNIS”

Penjelasan

"Pada Pemilu 1955 ada persaingan yang tajam antara Masyumi dan PKI. Masyumi melihat orang PKI itu atheis tidak punya Tuhan yang selalu membunuh umat Islam di Indonesia.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Minggu (2/10/2022), mengenai Njoto yang mencetuskan istilah kadrun. Padahal istilah ini pertama kali muncul pada Pilkada DKI Jakarta 2012 yang digunakan untuk memecah belah, kemudian semakin ramai digunakan pada 2019.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Minggu (2/10/2022), mengenai Njoto yang mencetuskan istilah kadrun. Padahal istilah ini pertama kali muncul pada Pilkada DKI Jakarta 2012 yang digunakan untuk memecah belah, kemudian semakin ramai digunakan pada 2019.
Konfirmasi Kompas.com

Sejarawan dan pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali menjelaskan bahwa istilah kadrun bukan berasal dari PKI maupun Njoto.

"Isitilah ini untuk memecah belah sebenarnya. Isitilah kadrun menjadi disinformasi ketika dinarasikan sudah ada sejak zaman PKI. Ini tidak benar," ujar Asep saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Pada Pemilu 1955, persaingan sengit justru terjadi antara Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

"Ini tidak terlepas dari PNI yang memenangi pemilu dan Masyumi. PKI sendiri sebenarnya tidak menang," ucap Asep.

Celetukan-celetukan berbasis politik identias memang ada sejak dulu. Asep menjelaskan, pada Pemilu 1955, ada istilah banteng untuk kubu PNI, sedangkan kubu Masyumi kerap disebut dengan isitlah unta.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com