Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Sarekat Islam Semarang, Bertahan di Tengah Stigma PKI

Kompas.com - 07/10/2022, 16:30 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gedung Sarekat Islam Semarang menjadi salah satu saksi sejarah kemeredekaan Indonesia. Sejumlah sosok pendiri bangsa pernah singgah dan beraktivitas di sana.

Kendati begitu, stigma terkait Partai Komunis Indonesia (PKI) seakan masih melekat. Seorang pegiat sejarah, Yunantyo Adi Setyawan, pernah merasakan stigma tersebut.

Dia dan teman-temannya pernah dituduh sebagai simpatisan PKI ketika mengadvokasi pemugaran dan pencagarbudayaan Gedung Sarekat Islam.

Tudingan itu berasal dari beberapa orang yang menolak pemugaran Gedung Sarekat Islam Semarang.

Baca juga: Riwayat Gedung Sarekat Islam Semarang: Sepak Terjang Semaoen dan Cikal Bakal PKI...

“Waktu kami mengadvokasi itu kami juga dituduh jelmaan PKI, tapi kami menjelaskan ke Pemkot Semarang ini bukan masalah PKI. PKI sudah nggak ada. Tapi kan Bung Karno pakai gedung itu, Bung Hatta, Bung Syahrir juga, Tjokroaminoto, Agus Salim juga,” ujar Yunantyo, saat dihubungi, Senin (3/10/2022). 

“Kalau gedung itu dihilangkan karena orang benci Semaoen ya eman-eman (sayang sekali), terus kita mau punya penanda apa untuk kemerdekaan,” imbuhnya.

Semaoen merupakan salah satu tokoh pendiri dan ketua pertama Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1920. Gedung Sarekat Islam itu disebut-sebut menjadi saksi sepak terjang Semaoen dan organisasi Sarekat Islam Semarang.

Di gedung bercat putih itu Semaoen banyak merancang gerakan maupun pemogokan buruh, hingga akhirnya bersama Alimin dan Darsono mencetuskan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Berpuluh-puluh tahun berlalu, beberapa masyarakat sekitar masih lekat dengan nama Semaoen ketika ditanya mengenai sejarah gedung Sarekat Islam Semarang.

Bahkan, gedung yang terletak di Kampung Gendong, Kelurahan Sarirejo, Semarang Timur, ini pernah hendak dibakar pada 1965.

Gedung Sarekat Islam Semarang sendiri dikelola oleh Yayasan Balai Muslimin dengan status tanah wakaf bersetifikat hak milik No 369.

Baca juga: Menengok Gedung Sarekat Islam di Semarang, Rekam Jejak Perjuangan Tan Malaka hingga DN Aidit

 

Tegel SI yang menjadi penanda di bangunan yang dulu merupakan markas Sarekat Islam Semarang. Kini bangunan digunakan warga untuk berbagai kegiatan.LUQMAN SULISTIYAWAN Tegel SI yang menjadi penanda di bangunan yang dulu merupakan markas Sarekat Islam Semarang. Kini bangunan digunakan warga untuk berbagai kegiatan.

Yunantyo menuturkan, saat awal mengadvokasi pemugaran bangunan tersebut, ada beberapa pengurus yayasan yang menuduhnya sebagai PKI gaya baru.

Tuduhan itu dipatahkan setelah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah memaparkan soal unsur-unsur cagar budaya pada gedung tersebut.

“Jadi Wali Kota memutuskan ikut sikap BPCB. Sehingga kami banyak berdiskusi dengan BPCB. Kalau gedung itu dihilangkan karena benci Semaoen, berarti sejarah Tjokroaminoto, Agus Salim di situ hilang," tutur dia.

sejarah Bung Karno hilang, Hatta, Syahrir, Amir Syarifudin, dan semua orang yang menggunakan gedung itu kan hilang, saya bilang gitu," kata Yunantyo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

Hoaks atau Fakta
Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com