Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Kompas Beritakan Pernyataan Menkes Budi Gunadi soal Obat Diabetes

Kompas.com - 05/10/2022, 09:18 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

 

KOMPAS.com - Sebuah foto yang beredar di Facebook memperlihatkan halaman pertama koran Harian Kompas pada 4 Juni 2022, namun disertai narasi yang keliru.

Di dalamnya, terdapat foto Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dengan judul artikel membahas bahan alami yang memiliki kandungan musuh utama diabetes.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, yang disampaikan dalam unggahan itu adalah hoaks.

Narasi yang beredar

Foto itu diunggah di Facebook pada 24 September 2022, disertai tautan yang mengarah ke artikel tentang obat diabetes yang dinamakan Glucoactive.

Artikel itu mencatut logo media CNN Indonesia, serta foto dan keterangan dari mantan Menkes RI Terawan Agus Putranto.

Dalam unggahan Facebook selain tanggal dan foto Menkes, terdapat dua judul berita terkait diabetes. Unggahan itu bisa dilihat di sini.

Berikut narasi yang disampaikan:

Pertama: Setelah 7 Hari, Gula Akan Menjadi 4,3 MMOL/L.

Kedua: Dalam Bahan Alami Ini Terletak Musuh Utama Diabetes!

"Semua penderita diabetes harus membaca ini sekarang!" bunyi keterangan postingan tersebut.

Hoaks pernyataan Menkes soal obat diabetesTangkap layar dari Facebook.com Hoaks pernyataan Menkes soal obat diabetes

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com mengakses halaman depan Harian Kompas edisil 24 September 2022.

Tampilan halaman pertama Harian Kompas edisi itu berbeda dengan yang beredar di Facebook. Halaman depan koran itu bisa dilihat di sini.

Halaman pertama tidak menampilkan foto Menkes Budi Gunadi, serta tidak ada berita terkait obat diabetes.

Tiga judul berita yang tertera di sana adalah: "Antusiasme dan Harapan Berpacu di Jakarta E-Prix", "Jemaah Gelombang Awal Terbang ke Madinah", "Saat Emil dan Atalia Ikhlas Melepas Eril".

Tim Cek Fakta Kompas.com juga menghubungi Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, Ari Kurnianingsih, terkait petunjuk aman memilih obat diabetes.

Dia menjelaskan obat diabetes dan obat-obat lainnya harus lulus uji klinis sebelum diedarkan secara luas. Dalam serangkaian uji, juga harus diketahui efek obat saat dikonsumsi oleh berbagai ras manusia.

Obat resmi yang banyak beredar biasanya lulus uji Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, yang kemudian mendapatkan persetujuan di Badan POM masing-masing negara.

Di Indonesia, obat herbal anti diabetes sudah masuk dalam kelompok fitofarmaka yang telah dilegalkan dalam Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/1163/2022 pada 19 Mei 2022.

Selain itu, yang harus diperhatikan bahwa obat diabetes yang dijual bebas biasanya menggenalisasi kondisi pasien dan menawarkan hanya satu jenis obat.

Padahal, pasien seharusnya diperiksa terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab sakit diabetes yang terjadi dalam tubuhnya, dan mendapatkan obat yang tepat.

"Apakah pembawa gulanya atau transporter gulanya itu mengalami gangguan, atau di pusat produksi insulinnya atau di bagian yang lainnya. Ada yang fungsi insulinnya itu turun karena 'pabriknya' mengalami kelemahan misalnya, nah itu nanti yang diterapi nanti meningkatkan sekresi insulinnya," kata Ari, Sabtu (1/10/2022).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim yang menyatakan halaman depan Harian Kompas pada 24 September 2022 memberitakan obat diabetes adalah hoaks.

Demikian juga gambar Menkes Budi yang dipasang di koran itu tidak benar.

Gambar yang sebetulnya terpasang adalah foto suasana paddock di Sirkuit Internasional Jakarta E-Prix (JIEC) sehari menjelang balapan, Jumat (4/6/2022).

Masyarakat yang ingin membeli obat diabetes disarankan memeriksakan terlebih dahulu penyebab munculnya penyakit tersebut dan mengonsumsi obat yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com