Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Kesalahpahaman soal Cacar Ular dan Cacar Monyet

Kompas.com - 23/09/2022, 08:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

"Atau efek samping dari vaksin. Tidak sesuai dengan agenda mereka, jadi ini dia lagi dan lagi," tulis salah satu komentar.

"Kita SEMUA TAHU mereka akan mencoba sesuatu yang lain untuk 'mencoba membuat Panic' untuk mendorong 'Mail in Balloting' mereka sebelum pemilihan Mid Term. Semakin dekat tanggalnya, semakin 'Lebih buruk' ini akan terjadi ..... bersiap untuk melihat mereka mencoba melakukan ini, apa yang mereka dapatkan dengan virus," tulis komentar lainnya.

Namun, ada konteks dan penjelasan yang hilang dari dua tangkapan layar tersebut. Lantar, bagaimana menempatkan konteks yang benar?

Foto telah diganti

Dilansir dari USA Today, Rabu (21/9/2022), salah satu pengguna Twitter yang mengunggah tangkapan layar yang beredar itu sebenarnya tidak bermaksud untuk menyangkal adanya penyakit cacar monyet.

Dia hanya ingin menunjukkan bagaimana sebuah situs secara keliru menggunakan gambar cacar ular atau herpes zoster, sebagai gambar untuk artikel soal cacar monyet.

Adapun situs HealthSite telah mengganti foto pada artikelnya. Tertera tanggal pembaruan artikel pada 23 Mei 2022. Adapun foto itu kini sudah tidak sama lagi dengan gambar tangan berlesi seperti di laman Departemen Kesehatan Queensland.

Artikel ini disalin dengan foto yang sama pada situs web lain, yakni 247 News Around the World. Arsipnya dapat dilihat di sini.

Kemudian, artikel itu juga secara keliru menggunakan foto cacar ular dan kemudian mengubahnya untuk foto yang berbeda.

Artikel itu menceritakan tentang warga AS yang tertular cacar monyet dan dirawat di rumah sakit setelah melakukan perjalanan dari Nigeria ke Amerika Serikat.

Dua penyakit yang berbeda

Cacar monyet dan cacar ular adalah dua penyakit nyata yang berbeda.

Cacar monyet disebabkan oleh virus dari keluarga kelompok Orthopoxvirus. Gejala penyakit ini biasanya dimulai dengan demam, sakit kepala dan kelelahan dan kemudian berkembang menjadi benjolan.

Sementara, cacar ular disebabkan oleh virus varicella zoster, yang sama dengan yang menyebabkan cacar air.

Menurut National Institute on Aging, sekitar satu dari tiga orang yang menderita cacar air akan mengalami herpes zoster atau cacar ular, yang merupakan reaktivasi virus tersebut.

Gejalanya bervariasi tetapi beberapa di antaranya yakni kulit lecet, terasa nyeri terbakar, kesemutan, gatal, hingga demam.

Kesalahpahaman ini terjadi karena penggunaan foto yang berbeda untuk menggambarkan cacar monyet.

Meskipun para ilmuwan masih meneliti asal-usulnya dan bagaimana penyebarannya, ada banyak dokumentasi cacar monyet dari sumber resmi.

Mulai dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), CDC, perpustakaan medis, dan outlet berita telah merinci sejarah, penularan, dan mekanisme pencegahan virus.

Sehingga, meski foto yang dipasang keliru bukan berarti virus cacar monyet tidak ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

Hoaks atau Fakta
Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com