Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Garam Tanpa Yodium Lebih Baik untuk Kesehatan

Kompas.com - 20/09/2022, 16:35 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebut bahwa dokter melarang masyarakat mengonsumsi garam alami dan lebih menganjurkan garam beryodium.

Narasi itu menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi garam tanpa yodium karena mengandung 84 elemen, seperti kalsium, besi, seng, kalium, dan tembaga.

Berdasarkan konfirmasi dan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Terlepas dari beryodium atau tidak, ada batasan konsumsi garam bagi manusia. Namun, tidak ada larangan mengonsumsi garam tanpa yodium.

Narasi yang beredar

Informasi yang menganjurkan mengonsumsi garam tanpa yodium karena diklaim lebih sehat, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

"Mengapa garam dilarang bahkan di bawah pengawasan dokter? Karena jika masyarakat makan garam alami Ini akan menjadi menyarakat yang sehat. Garam alami dilarang karena alasan ini. Jadi apa itu garam alami?" tulis teks pada gambar yang turut beredar.

Berikut cuplikan narasinya:

Pembodohan sistemik, katanya kalau makan garam alami akan bahaya karena tidak mengandung Yodium..
Padahal...

Garam alami adalah mineral yang kaya akan natrium, yang penting bagi tubuh, dan inilah yang tidak diketahui atau sengaja lupa dikatakan oleh dokter, meskipun mereka mengetahuinya.
Sedangkan bahan kimia yang dijual dengan nama garam beryodium bersifat karsinogenik dengan cara membusukkan organ dalam.

Garam laut dan garam batu sangat penting untuk kehidupan
Terutama untuk otak Anda dapat bekerja dengan baik, Anda mungkin harus menggunakan garam batu (garam krosok)

Garam alami yang dimaksud dalam narasi itu adalah garam yang tidak beryodium. Garam tanpa yodium sintetik itu diklaim lebih baik untuk tubuh karena mengandung 84 elemen, seperti kalsium, besi, seng, kalium, dan tembaga.

Garam alami melindungi acar dari pembusukan, sehingga disimpulkan garam juga dapat melindungi organ tubuh manusia.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (19/9/2022), berisi narasi yang menganjurkan mengonsumsi garam tanpa yodium karena diklaim lebih sehat.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (19/9/2022), berisi narasi yang menganjurkan mengonsumsi garam tanpa yodium karena diklaim lebih sehat.
Konfirmasi dan penelusuran Kompas.com

Garam merupakan senyawa natrium yang memberi rasa asin. Biasanya, garam diambil dari laut dan kadang berasal dari pegunungan.

Ada pula makanan yang secara alami sudah mengandung garam, seperti ikan laut, kerang, rumput laut, wortel, brokoli, bayam, daun kelor, kubis, alpukat, nanas, matoa dan sebagainya.

Namun, tidak benar bahwa dengan mengonsumsi garam tanpa yodium, maka serta merta akan memenuhi kebutuhan kalsium, besi, seng, kalium, dan tembaga.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com