Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Pew: Krisis Iklim dan Misinformasi jadi Ancaman Terbesar

Kompas.com - 01/09/2022, 18:38 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga riset nonpartisan, Pew Research Center, merilis survei terbaru mereka terkait ancaman global.

Survei ini melibatkan 24.525 responden dari 19 negara dari kelas ekonomi maju untuk menilai tingkat keparahan ancaman dari perubahan iklim, penyakit menular, misinformasi online, serangan siber dari negara lain, dan kondisi ekonomi global.

Hasilnya, hampir tiga perempat responden sangat prihatin dengan penyebaran misinformasi secara online.

Sementara, ancaman terbesar yang mereka resahkan yakni tentang perubahan iklim yang terjadi secara global.

Hasil survei

Survei terbaru dari Pew Research Center menunjukkan, sebanyak 75 persen responden mengatan ancaman global terbesar yakni perubahan iklim.

Mengikuti di daftar selanjutnya, sebanyak 70 persen responden berpendapat penyebaran informasi keliru secara online merupakan ancaman global besar.

Hasil survei ini berkada dari situasi pandemi Covid-19, di mana misinformasi dan disinformasi dapat membahayakan banyak orang.

Begitu pula disinformasi yang digunakan sebagai bentuk propaganda selama perang Rusia dan Ukraina sepanjang 2022.

Sementara itu, berdasarkan hasil survei, di antara banyak ancaman yang dihadapi secara global, perubahan iklim menonjol di antara warga negara maju.

Berikut hasil surevi dari 19 negara terkait ancaman global terbesar yang mereka khawatirkan:

  • Perubahan iklim global sebanyak 75 persen
  • Penyebaran informasi keliru secara online sebanyak 70 persen
  • Serangan siber dari negara lain sebanyak 67 persen
  • Kondisi ekonomi global sebanyak 61 persen
  • Penyebaran penyakit infeksius sebanyak 61 persen.

Survei sebelumnya

Para peneliti sebelumnya telah memperingatkan bahwa orang-orang dengan pendidikan yang lebih rendah lebih rentan tarhadap pengaruh misinformasi dan disinformasi.

Sementara, kelompok yang lahir antara 1997-2012 atau Gen Z, cenderung tidak mengkhawatirkan sebaran misinformasi.

Dilansir dari Axios, 15 September 2020, Gen Z lebih kebal terhadap paparan informasi yang salah karena memiliki lebih banyak konteks, nuansa, dan skeptisisme pada konsumsi informasi online yang mereka dapat.

Survei Pew mengungkap 69 persen siswa dari Gen Z mengatakan agak atau sangat mudah bagi mereka untuk membedakan berita nyata dari informasi yang salah.

Sebaliknya, generasi yang lebih tua cenderung sulit membedakan mana informasi keliru dan benar.

Dilansir dari New York Times, Rabu (31/8/2022), direktur asosiasi penelitian sikap global untuk Pew, Jacob Poushter menyarankan agar kelompok usia yang lebih tua cenderung memberi peringkat ancaman teknologi lebih tinggi daripada ancaman seperti penyakit menular atau ekonomi.

“Kami tahu bahwa orang tua lebih khawatir tentang serangan siber dan penyebaran informasi palsu secara online,” kata Poushter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com