Seperti pemberitaan Kompas.comsebelumnya, menyerahnya Jepang tanpa syarat tidak lepas dari hancurnya Kota Hiroshima dan Nagasaki setelah dijatuhi bom atom oleh Sekutu.
Hiroshima dijatuhi bom atom pada 6 Agustus 1945, sedangkan Nagasaki 9 Agustus 1945.
Kondisi tersebut menghancurkan bangunan dan menewaskan puluhan jiwa rakyat Jepang.
Kematian dan penyakit akibat radiasi terus meningkat selama beberapa dekade berikutnya. Dua kota yang di bom tersebut merupakan penyangga ekonomi Jepang.
Dalam buku Kesadaran Nasional: Dari kolonialisme sampai Kemerdekaan Jilid II (2008) karya Slamet Muljana, sebelum bom atom dijatuhkan, Sekutu sudah memperingatkan Jepang untuk menyerah tanpa syarat.
Pada 26 Juli 1945 dalam pertemuan di Potsdam, Sekutu berseru kepada pemerintah Jepang agar menyerah tanpa syarat dan mengembalikan semua daerah pendudukannya.
Sekutu juga menambahkan bahwa Jepang akan segera diduduki tentara Sekutu yang akan membentuk pemerintah militer. Namun, seruan tersebut tidak dihiraukan.
Demi penyelamatan jiwa yang akan menjadi korban perang, Sekutu berniat menghentikan perang di Asia Timur Raya. Pesawat Sekutu akhirnya mengebom Hiroshima dan Nagasaki.
Bom atom yang dijatuhkan tersebut memaksa pihak Jepang menyerah dan menerima syarat-syarat yang diumumkan dalam pertemuan di Potsdam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.