Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: 58 Persen Penyakit Menular Berhubungan dengan Bencana Iklim

Kompas.com - 09/08/2022, 18:08 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Contoh lain kasus semacam ini adalah kasus 2016 di Siberia ketika bangkai rusa berusia puluhan tahun, mati karena antraks, ditemukan saat lapisan es mencair karena pemanasan. Seorang anak menyentuhnya, terkena antraks, dan penyakit itu mulai mewabah.

Mora awalnya ingin mencari kasus medis untuk melihat bagaimana Covid-19 bersinggungan dengan bahaya iklim. Dia menemukan kasus-kasus di mana cuaca ekstrem memperburuk dan mengurangi peluang Covid-19.

Dalam beberapa kasus, panas yang ekstrem di pemukiman miskin membuat orang berkumpul untuk mendinginkan diri dan terkena penyakit, tetapi dalam situasi lain, hujan lebat mengurangi penyebaran Covid-19 karena orang-orang tinggal di rumah.

Peringatan yang baik

Pakar iklim dan kesehatan masyarakat University of Washington, Kristie Ebi, memberikan catatan tentang pengambilan kesimpulan dan beberapa metode dalam penelitian ini.

Menurut Ebi, telah lama diketahui bahwa pembakaran batu bara, minyak dan gas alam telah menyebabkan cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens, dan penelitian telah menunjukkan bahwa pola cuaca terkait dengan banyak masalah kesehatan.

"Namun, korelasi bukanlah sebab-akibat," kata Ebi.

"Para penulis studi itu tidak membahas sejauh mana bahaya iklim yang ditinjau berubah selama periode waktu penelitian dan sejauh mana setiap perubahan dikaitkan dengan perubahan iklim," tuturnya.

Meski demikian, Dr Aaron Bernstein, direktur sementara Pusat Iklim, Kesehatan, dan Lingkungan Global di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, Emory's del Rio dan tiga pakar luar lainnya mengatakan bahwa penelitian ini merupakan peringatan yang baik tentang iklim dan kesehatan untuk saat ini dan masa depan.

Terutama, menurut Bernstein, saat pemanasan global dan hilangnya habitat mendorong hewan dan penyakit mereka lebih dekat ke manusia.

"Studi ini menggarisbawahi bagaimana perubahan iklim dapat mendorong penyebaran penyakit menular yang tidak diinginkan," kata Bernstein.

"Tapi tentu saja itu hanya melaporkan apa yang sudah kita ketahui dan apa yang belum diketahui tentang patogen mungkin lebih menarik tentang bagaimana mencegah perubahan iklim lebih lanjut dapat mencegah bencana di masa depan seperti Covid-19," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

Hoaks atau Fakta
Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com