KOMPAS.com - Perang Dunia I (1914-1918) berlangsung di Benua Eropa setelah dipicu pembunuhan terhadap Adipati Agung Franz Ferdinand asal Austria.
Meskipun diawali perseteruan antara Austria-Hongaria melawan Serbia, Jerman muncul sebagai pusat konflik Pe,,rang Dunia I, yang juga melawan Rusia dan Inggris.
Melihat perang meletus di Eropa dan sikap sebagian besar rakyatnya yang cenderung menghindari konflik, Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson mengumumkan pihaknya bersikap netral, pada 4 Agustus 1914.
Dilansir dari History.com, kerja sama dagang Amerika Serikat dan Inggris dalam kondisi yang sangat baik dan Amerika Serikat berusaha mengamankan jalur perdagangan itu.
Dengan menawarkan sikap "tidak memihak dalam pemikiran maupun tindakan" itu, Amerika Serikat berharap Jerman mau tetap memberikan kesempatan transaksi dagang yang aman bagi mereka.
Baca juga: 28 Juli 1914: Austria-Hongaria Deklarasi Perang pada Serbia, Awali Perang Dunia I
Kepemimpinan Kaisar Jerman Wilhelm II yang kental pendekatan militer tampak, tidak terlalu peduli pada kepentingan dagang antara Amerika Serikat dengan Inggris.
Jerman mengumumkan akan melakukan perang tanpa batas di zona perang sekitar kepulauan Inggris dan akan menyerang kapal tanpa pandang bulu, dari negara netral atau bukan, pada Februari 1915.
Sebulan kemudian sebuah kapal swasta Amerika Serikat, William P Frye, hilang saat mengangkut gandum, di mana Jerman mengakui kapal penjelajah mereka yang menenggelamkannya.
Mendengar kabar tersebut membuat Presiden Wilson sangat marah. Akan tetapi, Jerman berhasil meredam amarah itu dengan meminta maaf dan menyebut serangan itu sebagai kesalahan yang disayangkan.
Namun, kejadian serupa terulang, ketika kapal laut Lusitania milik Inggris berlayar dari Amerika ke Inggris, dan ditembak torpedo oleh kapal selam Jerman, tanggal 7 Mei 1915.
Baca juga: 28 Juli dalam Sejarah: Dimulainya Perang Dunia I pada 1914