Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Misinformasi Google Play, Berlaku Mulai Agustus 2022

Kompas.com - 28/07/2022, 14:54 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google akan memberlakukan kebijakan terkait misinformasi di Google Play mulai 31 Agustus 2022.

Pengumuman mengenai hal ini terdapat dalam pembaruan Kebijakan Program Pengembang yang dirilis pada Rabu (27/7/2022).

Berbagai platform digital mulai mengambil langkah serius terhadap sebaran misinformasi dan klaim palsu.

Lantas, apa yang akan diberlakukan oleh Google Play pada 31 Agustus 2022 mendatang?

Aplikasi tiruan

Google Play menyoroti mengenai sebaran aplikasi-aplikasi di platformnya yang berusaha meniru pengembang, perusahaan, atau entitas aplikasi lain.

Baca juga: Meta Pertimbangkan Perubahan Kebijakan soal Misinformasi Covid-19

Disebutkan, Google Play tidka akan mengizinkan aplikasi yang yang menyesatkan pengguna dengan meniru identitas aplikasi lain.

"Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan ikon aplikasi, deskripsi, judul, atau elemen dalam aplikasi yang dapat menyesatkan pengguna tentang hubungan aplikasi Anda dengan orang lain atau aplikasi lain," tulis Google.

Adapun beberapa contoh pelanggaran umum yang dimaksud sebagai berikut:

  • Pengembang yang secara tidak benar menyiratkan hubungan dengan perusahaan, pengembang, entitas, atau organisasi lain. Misalnya, nama pengembang yang tercantum untuk aplikasi menunjukkan hubungan resmi dengan Google, padahal sebenarnya tidak berhubungan.
  • Aplikasi yang ikon dan judulnya secara keliru menyiratkan hubungan dengan perusahaan, pengembang, entitas, atau organisasi lain. Misalnya, aplikasi yang menggunakan lambang nasional dan menyesatkan pengguna agar percaya bahwa itu berafiliasi dengan pemerintah. Atau aplikasi yang menyalin logo entitas bisnis tertentu, untuk memberi kesan adalah aplikasi resmi bisnis terkait padahal palsu.
  • Judul dan ikon aplikasi yang sangat mirip dengan produk atau layanan yang ada sehingga pengguna dapat disesatkan. Misalnya, aplikasi yang menggunakan logo situs web cryptocurrency populer di ikon aplikasinya untuk menunjukkan bahwa itu adalah situs web resmi. Atau aplikasi yang menyalin karakter dan judul acara TV terkenal sebagai ikonnya dan menyesatkan pengguna sehingga terkecoh bahwa aplikasi tersebut berafiliasi dengan acara TV.
  • Aplikasi yang secara salah mengklaim sebagai aplikasi resmi dari entitas mapan. Misalnya, aplikasi dengan nama "Justin Bieber Official" tidak diperbolehkan tanpa izin atau hak yang diperlukan.

Baca juga: PBB: Misinformasi, Disinformasi, dan Ujaran Kebencian Kini Jadi Senjata Perang

Misinformasi kesehatan

Banyak platform, terutama media sosial, memiliki kebijakan tegas tentang misinformasi kesehatan. Hal serupa juga dilakukan oleh Google Play.

Mulai 31 Agustus 2022, platform yang melayani distribusi digital ini tidak akan mengizinkan aplikasi yang berisi klaim kesehatan menyesatkan yang bertentangan dengan konsensus medis yang ada, atau dapat membahayakan pengguna.

Berikut beberapa contoh pelanggaran umum yang dimaksud oleh Google Play:

  • Klaim menyesatkan tentang vaksin, seperti vaksin dapat mengubah DNA seseorang.
  • Advokasi perawatan yang berbahaya dan tidak disetujui.
  • Advokasi praktik kesehatan berbahaya lainnya, seperti terapi konversi.

Kendati demikian, belum jelas bagaimana aturan ini akan diterapkan dan apa tindakan selanjutnya dari Play Store ketika mendapati aplikasi yang melanggar kebijakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com