KOMPAS.com - Pada mulanya, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) dibentuk pada 1870 untuk menegakkan hukum federal dan mengkoordinasikan kebijakan peradilan di sejumlah negara bagian.
Namun, saat itu mereka belum memiliki pegawai penyidik tetap, untuk menginvestigasi kasus-kasus hukum di level federal yang ditangani.
Untuk tetap menunaikan tugas itu, mereka menyewa detektif swasta atau agen dari departemen lain, misalnya tim penyidik pemalsuan Secret Service milik Departemen Keuangan AS.
Selanjutnya, pada awal abad ke-20, Jaksa Agung mendapat wewenang untuk mempekerjakan beberapa penyidik tetap dan kantor pemeriksa yang sebagian besar terdiri dari akuntan.
Awalnya mereka bertugas untuk meninjau transaksi keuangan pengadilan federal. Namun selanjutnya, mereka merasa membutuhkan satuan penyidik yang independen dan efisien.
Baca juga: 25 Juli 1917: Mata Hari Divonis Hukuman Mati karena Menjadi Agen Ganda
Pada 1908, kemudian mereka merekrut 10 orang mantan agen Secret Service. Mereka melaporkan hasil penyidikan pertama pada 26 Juli 1908 atau 114 tahun lalu.
Hari itu kemudian dianggap sebagai hari berdirinya tim penyidik independen Departemen Kehakiman AS, yang nantinya bernama Biro Investigasi Federal (FBI).
Jaksa Agung George Wickersham pada Maret 1909 memberi nama tim tersebut sebagai Biro Investigasi, yang telah berisi 34 orang agen.
Pemerintah federal AS menggunakan Biro Investigasi tersebut untuk mengusut penjahat yang menghindari penuntutan dengan status telah melintas batas negara bagian.
Beberapa orang di Kongres AS menyatakan tidak setuju adanya biro yang telah berisi 300 orang itu, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya penyalahgunaan wewenang.
Namun, Biro Investigasi tetap dibutuhkan AS, misalnya untuk menyelidiki penentang wajib militer, pelanggar Undang-Undang Spionase 1917, dan imigran yang diduga radikal.
J Edgar Hoover yang menjadi Direktur Biro Investigasi pada tahun 1920-an berhasil merestrukturisasi dan membesarkan biro tersebut, bahkan dengan persetujuan kongres.
Dia membangun laboratorium kejahatan, membuat file sidik jari terpusat, sampai sekolah pelatihan agen untuk menciptakan msin pemberantas kejahatan.
Baca juga: 26 Juli 1948: Perjuangan Tentara Kulit Hitam AS Hasilkan Aturan Anti-Diskriminasi