Pada periode 1930-an mereka kembali menunjukkan kerja gemilang dalam aksi pemberantasan sederet gangster, seperti George "Machine Gun" Kelly dan John Dillinger.
Kejahatan Louis "Lepke" Buchalter, pemimpin kelompok Murder Inc yang sulit diidentifikasi juga akhirnya terbongkar dan dibawa ke ranah hukum oleh Hoover dan timnya.
Kesadaran Hoover terkait pentingnya publikasi menyiarkan beberapa aksi mereka hingga FBI menjadi sangat dihormati oleh Kongres dan publik Amerika setelah tahun 1935.
Pada masa Perang Dunia II (1939–1945) FBI kembali menjalankan program anti-spionase untuk mencegah bocornya informasi rahasia.
Setelahnya, Hoover kembali memburu individu atau kelompok radikal dalam negeri, misalnya pendukung ideologi komunis.
Baca juga: Presiden Nixon Kunjungi China, Saat AS Berupaya Memecah Komunisme...
Tak berhenti di situ, tahun 1956 Hoover memprakarsai program COINTELPRO untuk menyusup dan merusak dari dalam berbagai organisasi radikal di AS.
Empat tahun kemudian isu negatif terkait FBI mulai menyeruak setelah dicurigai menyalahgunakan wewenangnya. Salah satunya terkait skandal Watergate, yang merupakan sekumpulan upaya untuk melanggengkan kekuasaan Presiden AS Richard Nixon.
FBI diduga melindungi presiden dari prosedur hukum yang harus dijalaninya terkait skandal tersebut. Penyelidikan menyeluruh oleh kongres mengkonfirmasi bahwa FBI saat itu telah menyalahgunakan wewenang dan layak diwaspadai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.