Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Saat mesin menyala, tiba-tiba muncul percikan api dari bawah mesin sehingga menyebabkan kebakaran mobil.
"Itulah mengapa kita harus mematikan mesin saat pengisian BBM, untuk menghindari hal semacam ini. Beruntung petugas SPBU sigap memadamkan menggunakan APAR," kata Heru.
Menurut dia, mobil berhasil dipadamkan dan didorong jauh dari mesin pompa. Tak lama kemudian mobil kembali bisa dinyalakan lalu dibawa pulang oleh pemiliknya.
"Semalam mobil langsung dibawa pulang oleh pemiliknya. Masih bisa jalan mobil itu," ujar Heru.
Dalam pemberitaan tersebut tidak disebutkan bahwa kebakaran mobil disebabkan karena menyalakan atau bermain handphone.
Dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya juga dijelaskan, pembelian bensin menggunakan aplikasi MyPertamina tetap aman di SPBU.
Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, Yuyu Wahyu, menjelaskan, gelombang elektronomagnetik dari koneksi internet pada handphone sangat kecil sehingga, secara teori, tidak menimbulkan api.
"Setiap hari, kita dihujani gelombang elektromagnetik dari BTS (4G/5G), satelit, TV terestrial, dengan frekuensi yang berbeda-beda," kata Yuyu.
"Tetapi selama ini aman karena memang sinyalnya memiliki daya kecil, yakni -100 dBm (decibel-milliwatts). Itu nggak apa-apa. Kalau tidak aman, sudah kebakaran," ucapnya.
Sementara itu Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga (Sub Holding Commercial & Trading Pertamina) Putut Andriatno, menuturkan, larangan menggunakan handphone di pom bensin hanya untuk melakukan ataupun menerima panggilan telpon saja.
Pelarangan penggunaan handphone di area SPBU selama ini sifatnya untuk mencegah pemakaian oleh orang tidak bertanggungjawab, yang dapat menimbulkan keadaan darurat seperti percikan api.
"Dapat kami sampaikan, larangan penggunaan portable electronic product adalah untuk panggilan masuk atau keluar," ujar Putut.
Narasi video kebakaran mobil di SPBU Wero, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ada yang perlu diluruskan.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian kebakaran terjadi karena percikan api dari mesin mobil yang dihidupkan saat pengisian bensin jenis Pertalite.
Kebakaran tersebut tidak terbukti disebabkan penggunaan handphone dalam SPBU. Gelombang elektronomagnetik dari koneksi internet pada handphone sangat kecil. Sehingga, secara teori, tidak menimbulkan api.
Larangan menggunakan handphone di SPBU atau pom bensin hanya untuk melakukan ataupun menerima panggilan telpon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.