KOMPAS.com - Napoleon Bonaparte atau Napoleon I dikenal sebagai pemimpin militer dan Kaisar Perancis yang berusaha menguasai sejumlah wilayah di Eropa, termasuk Portugis, Spanyol, Austria, dan Rusia.
Rangkaian serbuan Kekaisaran Perancis untuk penguasaan wilayah itu kemudian disebut sebagai Perang Napoleon, yang berlangsung dari tahun 1803 M sampai 1815 M.
Pria berlatar belakang pendidikan militer itu sempat menggenggam seluruh atau sebagian dari negara Kekaisaran Austria, Portugis, dan Spanyol setelah berhasil dikalahkannya.
Namun di masa akhir kejayaannya, satu per satu negara itu terlepas, termasuk Spanyol yang mendapatkan kemerdekaan setelah pasukan Perancis terusir.
Baca juga: Kisah Napoleon Bonaparte Kabur dari Pengasingan di Elba
Dilansir dari History.com, langkah awal Napoleon dalam memulai perangnya adalah dengan menjual wilayah Louisiana yang secara geografis berada di Amerika Utara, kepada Amerika Serikat.
Transaksi pada 1803 itu kemudian dikenal sebagai Pembelian Louisiana. Transaksi sebesar 15 juta dollar AS tersebut menjadi modal bagi Napoleon mendanai perangnya.
Dia kemudian meninggalkan Perjanjian Amiens yang ditandatangani setahun sebelumnya, sebagai tanda berdamai dengan Inggris.
Setelah mengingkari perjanjian, Napoleon kembali membuat Perancis bermusuhan dengan Inggris, serta memulai langkah penaklukan ke berbagai arah.
Akan tetapi, angkatan laut yang diberangkatkan Perancis tak cukup kuat, sehingga musnah dan kalah dari tentara Inggris dalam Pertempuran Trafalgar pada 1805.
Baca juga: Napoleon Bonaparte, Kaisar Perancis yang Menguasai Benua Eropa pada Tahun 1803 sampai 1815
Namun, pada tahun yang sama, angkatan darat mereka berhasil menguasi musuh bebuyutan, yakni Austria, dalam perang yang disebut Pertempuran Austerlitz.
Sepanjang tahun-tahun pergerakan Perancis yang agresif itu, negara-negara yang merasa terancam kemudian berkoalisi dengan Inggris.
Aksi blokade perdagangan ke Inggris yang dilancarkan Napoleon, yang dikenal sebagai kebijakan Continetal Stelsel sejak 1806, membuat Inggris serius membantu sekutu untuk menyerang Perancis.