Selanjutnya, jalur mengarah ke barat laut, menuju Cusco di Peru, yang dahulu merupakan ibu kota Kekaisaran Inca. Dari sana jalan bercabang menuju pantai barat Peru dan Chile bagian utara.
"Secara luas, kita dapat mengatakan bahwa jalur itu mengikuti pergerakan matahari terbenam dan terbit," tulis Rosana Bond dalam e-book terbarunya yang berjudul História do Caminho de Peabiru, yang diterbitkan tahun lalu.
Ladang arkeologi juga telah ditemukan di sisi barat daya Brasil. Benda-benda arkeologi terkait Caminho de Peabiru kemudian disimpan dan dipamerkan di Museu Municipal Caminhos de Peabiru.
Menjadikannya sebagai jalur perjalanan wisata menjadi harapan baru bagi Caminhos de Peabiru untuk kembali diperhatikan dan tergali.
Seorang pengusaha bernama Flavio Santos, tengah mengembangkan bisnis perjalanan wisata tersebut, setelah belajar sejarah dan memahami berbagai benda arkeologi lokal.
Bila dilakukan dengan tepat, bisnis wisata tersebut disebutkan akan memberikan manfaat kepada masyarakat desa terdekat yang berpenduduk suku Guarani.
"Penting bagi masyarakat lokal untuk mengetahui cerita ini dan mengetahui bagaimana masyarakat adat hidup dan bagaimana mereka dihancurkan," kata Santos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.