Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Brasil Diwarnai Disinformasi Seputar Iklim

Kompas.com - 14/04/2022, 10:50 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Raksasa media sosial Meta, menghapus jaringan akun yang menyamar sebagai organisasi nirlaba palsu penyebar hoaks seputar iklim di Brasil.

Dilaporkan oleh Reuters, Kamis (7/4/2022), individu yang terlibat dalam jaringan tersebut diketahui merupakan personel militer aktif.

Temuan ini dikaitkan dengan pemilihan umum presiden (pilpres) Brasil, di mana Presiden Brasil Jair Bolsonaro akan kembali mencalonkan diri sebagai kandidat.

Baca juga: 10 Mitos tentang Perubahan Iklim dan Faktanya...

Laporan Meta

Penyelidik Meta belum menemukan bukti yang cukup untuk menetapkan apakah individu yang terlibat dalam jaringan ini bertindak mengikuti perintah atau mandiri.

Meta mengatakan, jaringan ini merupakan akun tak dikenal atau anonim, yang skala dan keterlibatan otentiknya terbatas.

Jaringan ini membuat akun palsu di Facebook dan Instagram.

Mereka awalnya mengunggah konten tentang reformasi tanah dan pandemi pada 2020, kemudian fokusnya beralih ke masalah lingkungan pada 2021.

"Pada 2021, mereka membuat Pages menyamar sebagai LSM dan aktivis fiktif yang berfokus pada masalah lingkungan di wilayah Amazonas, Brasil. Mereka posting tentang deforestasi, termasuk menyatakan bahwa tidak semuanya berbahaya, dan mengkritik LSM lingkungan sah yang berbicara menentang deforestasi di Amazon," ungkap Meta.

Baca juga: Laporan Meta: Invasi Rusia ke Ukraina Picu Gelombang Disinformasi

Meski identitas dan koordinasi jaringan ini disembunyikan, tetapi penyelidik Meta menemukan fakta bahwa ada keterkaitan individu di dalamnya dengan militer Brasil.

Pihak militer Brasil memberi keterangan bahwa pihaknya mengetahui tuduhan tersebut dan telah menghubungi Meta agar mengakses data lebih lanjut, untuk memberi klaim lebih kuat.

Keterkaitan dengan Pilpres 2022 Brasil

Pada Pilpres 2018 Brasil, kelompok sayap kanan yang dipimpin oleh Jair Bolsonaro memenangkan pemilu.

Ada peran besar media sosial dalam kemenangan tersebut.

Dilansir dari Poynter, Rabu (6/4/2022), pendukung Bolsonaro mengoperasikan mesin disinformasi yang mampu melibatkan 10-20 persen warga Brasil.

Mereka sebagian besar menyebar di grup-grup WhatsApp, aplikasi perpesanan paling populer di Brasil. Selebihnya di Telegram, Facebook, YouTube, dan Instagram.

Propaganda pendukung Bolsonaro terus berlanjut bahkan ketika Bolsonaro telah menjabat sebagai presiden.

Organisasi pengecek fakta Aos Fatos melakukan penyelidikan sistematis dan menemukan bahwa pada 21 Maret 2022, Bolsonaro telah membuat sedikitnya 5.084 pernyataan palsu atau menyesatkan sejak awal masa jabatannya.

Pada Pilpres 2022, Bolsonaro kembali mencalonkan diri dan kembali menjadi kandidat presiden.

Kritikus menilai, Bolsonaro dan pendukungnya menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan disinformasi berbahaya yang merusak demokrasi Brasil.

Kendati demikian, pihak Bolsonaro belum merespons permintaan pendapat atas laporan dari Meta tersebut.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com