Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook mengenai sejarah invasi Kerajaan Majapahit ke Jepang.
Invasi itu terjadi sekitar 1585, setelah Majapahit menaklukkan Dinasti Tiongkok dan Korea.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar.
Sejarah invasi Majapahit ke Jepang merupakan post satire atau komedi yang ditulis oleh laman Facebook Neo Historia Indonesia untuk merayakan April Mop.
Post itu kemudian diunggah ulang di berbagai platform tanpa mencantumkan disclaimer bahwa post itu adalah lelucon April atau April Mop.
Informasi mengenai sejarah invasi Majapahit ke Jepang dibagikan di Facebook oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar dari sebuah post TikTok.
Berikut kutipan narasi dalam tangkapan layar itu:
Invasi Majapahit ke Jepang
Setelah berhasil menaklukkan Dinasti Ming Tiongkok dan Korea pada tahun 1585, Majapahit menyerbu Jepang melalui provinsi Satsuma di bagian Selatan Jepang...
...Hideyoshi yang panik pun mengirimkan semua pasukan samurai ke selatan Jepang. Strategi ini berhasil mendesak Majapahit untuk sementara. Namun tanpa disangka, pasukan Kutai yang saat itu menjadi kerajaan bawahan Majapahit menyerbu Tohoku dari pulau yang kini dikenal sebagai Hokkaido, dibantu oleh suku asli Ainu. Hal ini disusul invasi pasukan Korea, Tiongkok, Brunei, dan Demak yang telah menjadi bawahan Majapahit dari provinsi Owari dan Mikawa. Sekutu Majapahit, Portugis juga ikut ambil bagian dalam invasi ini.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi mengenai sejarah invasi Majapahit ke Jepang menggunakan Google Search.
Hasil penelusuran Google menunjukkan, narasi yang beredar di Facebook dan TikTok identik dengan sebuah artikel yang dipublikasikan situs navigasi.eu.org.
Di bagian akhir artikel, situs navigasi.eu.org mencantumkan sebuah tautan Facebook sebagai sumber artikel tersebut.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengeklik tautan tersebut dan dibawa ke sebuah post dari laman Facebook Neo Historia Indonesia, 1 April 2022.