Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Wajah dan Profil Palsu di LinkedIn

Kompas.com - 29/03/2022, 08:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Atas laporan ini, Pusat Perlindungan Infrastruktur Nasional, yang melapor ke MI5, menyerukan kepada staf pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan sebagai berikut:

  • mengenali profil jahat/palsu
  • menyadari potensi ancaman
  • melaporkan profil yang mencurigakan ke manajer keamanan
  • menghapus profil palsu.

Profil palsu di LinkedIn tidak hanya membahayakan satu atau dua individu saja.

Pada kasus yang lebih parah, mantan petugas CIA, Kevin Mallory pernah tertipu melalui LinkedIn. Dia sampai membocorkan rahasia militer kepada seorang agen China yang membuat profil LinkedIn palsu.

Atas ketidakhati-hatiannya, Mallory dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun atas kasus tersebut.

Mengapa profil palsu bisa mengelabui orang-orang?

Hany Farid, pakar forensik media digital di University of California dan Sophie J. Nightingale dari Lancaster University menulis studi tentang foto hasil rekayasa internet.

Studi mereka menemukan bahwa orang menganggap foto wajah buatan komputer sedikit lebih dapat dipercaya daripada wajah asli.

Farid menduga itu karena AI menempelkan fitur wajah paling umum atau familiar.

"Wajah itu cenderung terlihat bisa dipercaya, karena familiar kan? Sepertinya orang yang kita kenal," kata Farid.

Seiring kemajuan kecerdasan buatan, para peneliti memperkirakan akan semakin sulit untuk mendeteksi gambar yang dibuat komputer dengan mata telanjang, belum lagi dengan audio dan video palsu.

Pembaruan kebijakan LinkedIn

Setelah peneliti Stanford melaporkan kepada LinkedIn tentang profil palsu, LinkedIn mengatakan telah menyelidiki dan menghapus akun-aku yang terbukti melanggar kebijakan paltform.

LinkedIn juga memperbarui aturan untuk tidak membuat profil palsu atau memalsukan informasi. Namun pihak LinkedIn tidak memberikan rincian tentang metode penyelidikannya.

"Kebijakan kami memperjelas bahwa setiap profil LinkedIn harus mewakili orang sungguhan. Kami terus memperbarui pertahanan teknis kami untuk mengidentifikasi profil palsu dengan lebih baik dan menghapusnya dari komunitas kami, seperti yang kami lakukan dalam kasus ini," kata juru bicara LinkedIn, Leonna Spilman dalam sebuah penyataan.

"Pada akhirnya, ini semua tentang memastikan anggota kami dapat terhubung dengan orang-orang nyata, dan kami fokus untuk memastikan mereka memiliki lingkungan yang aman untuk melakukan hal itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com