Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pilot Tempur Perempuan Pertama Ukraina Tewas

Kompas.com - 21/03/2022, 16:27 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar klaim keliru mengenai Natasha Perakov yang disebut sebagai pilot tempur perempuan pertama Ukaina.

Dia disebut tewas ditembak dalam konflik militer antara Rusia dan Ukraina.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Natasha Perakov bukanlah pilot tempur perempuan pertama Ukaina.

Narasi yang beredar

Informasi tentang pilot tempur perempuan pertama Ukraina, Natasha Perakov yang dikabarkan meninggal, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi lengkapnya:

Pilot wanita pertama pembom taktis Su-24 Fencer Ukraina, sekaligus pilot wanita pertama yang ditembak jatuh dalam konflik Russia vs Ukaraina...

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, tentang pilot tempur perempuan pertama Ukraina, Natasha Perakov yang dikabarkan meninggal.akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, tentang pilot tempur perempuan pertama Ukraina, Natasha Perakov yang dikabarkan meninggal.

Penelusuran Kompas.com

Setelah dilakukan penelusuran fakta, pilot tempur perempuan pertama Ukraina bukanlah Natasha Perakov.

Pilot tempur perempuan pertama Ukraina bernama Nadiya Savchenko.

Dilansir dari LA Times, 25 Mei 2016, Nadiya Savchenko mendekam hampir dua tahun di balik jeruji besi di Rusia setelah ditangkap oleh militan pro-Rusia pada Juni 2014, ketika konflik berdarah terjadi di wilayah Donetsk dan Luhansk di tenggara Ukraina.

Pengadilan Rusia memberinya vonis atas tuduhan keterlibatannya dalam kematian dua jurnalis karena mengarahkan tembakan artileri yang membunuh mereka.

Pengadilan Rusia pun menjatuhkan hukuman 22 tahun penjara.

Savchenko membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa dia diculik dan dibawa secara paksa ke Rusia tak lama sebelum para jurnalis dibunuh.

Savchenko diampuni oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tetapi kebebasannya ditukar dengan Yevgeny Yerofeyev dan Alexander Alexandrov, dua warga negara Rusia yang dituduh otoritas Ukraina sebagai perwira dari badan intelijen militer Rusia.

Dikutup dari Great Lakes Advocate, 23 Oktober 2021 Natasha Perakov masih hidup.

Pada Oktober 2021, dia kembali menghadapi hukuman penjara di negara asalnya karena menggunakan sertifikat Covid-19 palsu.

Dia ke Ukraina menaiki pesawat dari Turki bersama saudara perempuannya dan mereka terancamhukuman dua tahun penjara.

Tidak ditemukan adanya keterangan spesifik yang membuktikan bahwa nama Natasha Perakov terlibat dalam aktivitas militer Ukraina.

Narasi tentang kematian pilot tempur perempuan pertama Ukraina juga beredar melalui foto berbeda, yang sebenarnya merupakan foto Olesya Vorobey.

Dilansir dari Check Your Fact, 4 Maret 2022, foto itu diambil ketika memenangkan kontes kecantikan yang diadakan antara prajurit wanita dan petugas penegak hukum sebagai bagian dari program liburan di Starobilsk, Ukraina pada 2016.

Kesimpulan

Narasi tentang pilot tempur perempuan pertama Ukraina, Natasha Perakov yang dikabarkan meninggal adalah hoaks.

Pilot tempur perempuan pertama Ukraina adalah Nadiya Savchenko, bukan Natasha Perakov.

Nadiya Savchenko diketahui masih hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com