Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Nutrien seperti mineral dan vitamin selaku pangan fungsional, menurut Tan, tidak bisa menggantikan fungsi obat, karena tujuan dan cara kerjanya beda.
"Menjadi kacau jika vitamin C lalu dianggap menggantikan pengobatan dan dijadikan jurus sapu jagad yang diterapkan pada semua kondisi sakit. Apalagi kalau orangnya masih sehat-sehat saja," ujar dia.
Segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan tidak baik bagi tubuh, meski vitamin sekalipun.
"Vitamin C adalah antioksidan larut dalam air, artinya jika berlebih akan dibuang lewat air seni. Tapi bukan berarti kondisi kelebihan vitamin C otomatis merusak ginjal juga, sebab dosis berapa yang merusak ginjal pun masih tanda tanya, termasuk apakah yang bersangkutan sebelumnya sudah ada masalah di ginjalnya," kata Tan.
Dilansir dari Mayo Clinic, batas maksimal harian konsumsi vitamin C adalah 2.000 mg sehari.
Meskipun terlalu banyak vitamin C tidak menyebabkan dampak kesehatan serius, tetapi megadosis suplemen vitamin C dapat menyebabkan:
Narasi yang menyebut bahwa megadosis vitamin C untuk penyembuhan dan tidak berbahaya adalah hoaks.
Ahli gizi menjelaskan, vitamin selaku pangan fungsional tidak bisa menggantikan fungsi obat.
Meskipun terlalu banyak vitamin C tidak menyebabkan dampak kesehatan serius, tetapi megadosis suplemen vitamin C tetap memiliki efek samping.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.