Lantas, bagaimana menanggulangi kondisi ini?
Stacey Steinberg dari University of Florida’s Levin College of Law, mengatakan, orangtua perlu memberi ruang bagi anak untuk menyuarakan pendapat atau persetujuan mereka terkait posting media sosial yang memuat informasi tentang anak.
Steinberg menyebutkan, pada usia 4 tahun anak-anak sudah memiliki kesadaran akan diri sendiri dan bisa diajak berkomunikasi terkait hak-hak privasi mereka.
"Orangtua yang rutin posting di media sosial dapat berbicara tentang internet dengan anak-anak mereka, dan harus bertanya kepada anak yang masih kecil apakah mereka ingin teman dan keluarga tahu tentang hal yang akan di-posting," kata Steinberg.
Steinberg paham bahwa orangtua tidak bisa sepenuhnya berhenti posting tentang anak mereka di media sosial.
Sebagai gantinya, ia menyarankan agar orangtua lebih memikirkan apa yang mereka posting, menghilangkan informasi yang tidak perlu dibagikan, dan membuka ruang diskusi dengan anak terkait hal-hal yang diposting.
Menurut Steinberg, ruang diskusi tidak hanya meningkatkan rasa otonomi anak atas privasi mereka, tetapi juga memperingatkan mereka sejak dini tentang potensi bahaya berbagi informasi secara berlebihan di media sosial.
Ia melanjutkan, hal ini juga dapat memberikan pemahaman yang baik bagi anak tentang batasan-batasan antara informasi publik dan pribadi.
"Anak-anak yang tumbuh dengan rasa privasi, ditambah dengan orangtua yang suportif dan demokratis, memiliki kehidupan yang lebih baik. Studi melaporkan anak-anak ini memiliki rasa kesejahteraan yang lebih besar secara keseluruhan dan melaporkan kepuasan hidup yang lebih besar daripada anak-anak yang memasuki masa dewasa setelah mengalami lebih sedikit otonomi di masa kanak-kanak," ujar Steinberg.
"Anak-anak harus mampu membentuk identitas mereka sendiri dan menciptakan kesadaran tentang hal-hal pribadi dan publik untuk berkembang sebagai remaja dan akhirnya sebagai orang dewasa," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.