Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Darah gelap itu karena kadar CO2, akibat metabolisme tubuh. Wajar dan normal," ungkap Aru.
Melansir Healthline, 27 September 2018, batas normal kandungan karbon dioksida dalam darah yakni 23-29 miliekivalen unit per liter darah.
Untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang, biasanya ada tes yang mengukur pH darah bersama dengan kadar CO2.
Selain karena metabolisme, darah yang berubah warna juga terjadi ketika darah itu mengering. Darah akan tampak lebih gelap ketika keluar dari tubuh, kemudian mengering.
Hemoglobin dari darah yang keluar dari tubuh akan terurai menjadi senyawa yang disebut methemoglobin. Semakin lama, darah yang mengering jadi menghitam akibat senyawa lain yang disebut hemichrome.
Aru juga mengatakan, vaksin juga tidak membuat darah seseorang jadi lebih berbahaya dari lainnya.
Kita bisa menerima donor darah dari orang yang sudah divaksin Covid-19, selama orang tersebut dalam keadaan sehat.
"Sama sekali tidak (berbahaya)," kata Aru.
Informasi yang menyebut darah orang yang sudah divaksin lebih hitam adalah hoaks.
Vaksin tidak memengaruhi warna darah.
Darah jadi lebih hitam jika hemoglobin kurang mengikat oksigen, adanya kandungan karbon dioksida dalam darah, atau keitka darah mengering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.