Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Warna Darah Orang yang Sudah Divaksin Lebih Hitam

Kompas.com - 08/01/2022, 14:44 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar foto yang menampilkan perbandingan darah orang yang sudah dan belum divaksin di media sosial Facebook.

Dalam foto itu darah orang yang sudah divaksin tampak lebih gelap.

Dokter dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP mengatakan bahwa itu hoaks.

Semenjak pandemi Covid-19, banyak narasi keliru seputar vaksinasi. Aru menegaskan bahwa vaksin tidak memengaruhi warna darah.

Narasi yang beredar

Foto yang menampilkan perbandingan darah orang yang sudah dan belum divaksin, disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.

Dalam foto itu nampak darah orang yang sudah divaksin lebih gelap dibanding orang yang belum divaksin.

Berikut tangkapan layar unggahan tersebut:

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, yang menampakkan darah orang yang sudah divaksin lebih gelap.akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, yang menampakkan darah orang yang sudah divaksin lebih gelap.

Konfirmasi Kompas.com

Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak benar vaksin bisa memengaruhi warna darah.

Narasi tentang bahaya vaksinasi muncul di kalangan antivaksin, terutama di Amerika Serikat selama pandemi Covid-19.

Bahaya vaksin dikaitkan dengan berbagai hal, termasuk darah.

Dokter dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP mengatakan bahwa itu hoaks.

"Hoaks, itu dari gerakan antivaksin. Di Amerika lebih dahsyat lagi," kata Aru saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).

Darah tampak merah karena hemoglobin yang terikat oksigen menyerap cahaya biru-hijau, akibatnya memantulkan warna merah-oranye yang ditangkap oleh mata manusia.

Adapun darah menjadi merah seperti buah ceri ketika oksigen mengikat zat besi. Tanpa adanya oksigen dalam darah, maka darah akan berubah warna menjadi lebih gelap.

Aru mengatakan, darah seseorang bisa jadi lebih gelap karena kadar karbon dioksida (CO2) yang ada dalam tubuhnya.

"Darah gelap itu karena kadar CO2, akibat metabolisme tubuh. Wajar dan normal," ungkap Aru.

Melansir Healthline, 27 September 2018, batas normal kandungan karbon dioksida dalam darah yakni 23-29 miliekivalen unit per liter darah.

Untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang, biasanya ada tes yang mengukur pH darah bersama dengan kadar CO2.

Tangkapan layar artikel Healthline soal kandungan karbon dioksida dalam darah, pada 27 September 2018.Healthline Tangkapan layar artikel Healthline soal kandungan karbon dioksida dalam darah, pada 27 September 2018.

Selain karena metabolisme, darah yang berubah warna juga terjadi ketika darah itu mengering. Darah akan tampak lebih gelap ketika keluar dari tubuh, kemudian mengering.

Hemoglobin dari darah yang keluar dari tubuh akan terurai menjadi senyawa yang disebut methemoglobin. Semakin lama, darah yang mengering jadi menghitam akibat senyawa lain yang disebut hemichrome.

Aru juga mengatakan, vaksin juga tidak membuat darah seseorang jadi lebih berbahaya dari lainnya.

Kita bisa menerima donor darah dari orang yang sudah divaksin Covid-19, selama orang tersebut dalam keadaan sehat.

"Sama sekali tidak (berbahaya)," kata Aru.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut darah orang yang sudah divaksin lebih hitam adalah hoaks.

Vaksin tidak memengaruhi warna darah.

Darah jadi lebih hitam jika hemoglobin kurang mengikat oksigen, adanya kandungan karbon dioksida dalam darah, atau keitka darah mengering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com