Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar foto yang menampilkan perbandingan darah orang yang sudah dan belum divaksin di media sosial Facebook.
Dalam foto itu darah orang yang sudah divaksin tampak lebih gelap.
Dokter dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP mengatakan bahwa itu hoaks.
Semenjak pandemi Covid-19, banyak narasi keliru seputar vaksinasi. Aru menegaskan bahwa vaksin tidak memengaruhi warna darah.
Foto yang menampilkan perbandingan darah orang yang sudah dan belum divaksin, disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.
Dalam foto itu nampak darah orang yang sudah divaksin lebih gelap dibanding orang yang belum divaksin.
Berikut tangkapan layar unggahan tersebut:
Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak benar vaksin bisa memengaruhi warna darah.
Narasi tentang bahaya vaksinasi muncul di kalangan antivaksin, terutama di Amerika Serikat selama pandemi Covid-19.
Bahaya vaksin dikaitkan dengan berbagai hal, termasuk darah.
Dokter dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP mengatakan bahwa itu hoaks.
"Hoaks, itu dari gerakan antivaksin. Di Amerika lebih dahsyat lagi," kata Aru saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).
Darah tampak merah karena hemoglobin yang terikat oksigen menyerap cahaya biru-hijau, akibatnya memantulkan warna merah-oranye yang ditangkap oleh mata manusia.
Adapun darah menjadi merah seperti buah ceri ketika oksigen mengikat zat besi. Tanpa adanya oksigen dalam darah, maka darah akan berubah warna menjadi lebih gelap.
Aru mengatakan, darah seseorang bisa jadi lebih gelap karena kadar karbon dioksida (CO2) yang ada dalam tubuhnya.
"Darah gelap itu karena kadar CO2, akibat metabolisme tubuh. Wajar dan normal," ungkap Aru.
Melansir Healthline, 27 September 2018, batas normal kandungan karbon dioksida dalam darah yakni 23-29 miliekivalen unit per liter darah.
Untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang, biasanya ada tes yang mengukur pH darah bersama dengan kadar CO2.
Selain karena metabolisme, darah yang berubah warna juga terjadi ketika darah itu mengering. Darah akan tampak lebih gelap ketika keluar dari tubuh, kemudian mengering.
Hemoglobin dari darah yang keluar dari tubuh akan terurai menjadi senyawa yang disebut methemoglobin. Semakin lama, darah yang mengering jadi menghitam akibat senyawa lain yang disebut hemichrome.
Aru juga mengatakan, vaksin juga tidak membuat darah seseorang jadi lebih berbahaya dari lainnya.
Kita bisa menerima donor darah dari orang yang sudah divaksin Covid-19, selama orang tersebut dalam keadaan sehat.
"Sama sekali tidak (berbahaya)," kata Aru.
Informasi yang menyebut darah orang yang sudah divaksin lebih hitam adalah hoaks.
Vaksin tidak memengaruhi warna darah.
Darah jadi lebih hitam jika hemoglobin kurang mengikat oksigen, adanya kandungan karbon dioksida dalam darah, atau keitka darah mengering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.