Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[VIDEO] Ada Hoaks KPU Tolak Pendaftaran Gibran sebagai Cawapres, Simak Bantahannya

KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi keliru yang menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum menolak pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden.

Unggahan hoaks itu menyatakan bahwa Gibran gagal menjadi bakal cawapres dengan alasan "cacat hukum".

Menurut video itu, alasan KPU juga didukung pernyataan ahli hukum tata negara Denny Indrayana yang menyatakan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi yang menyebabkan Gibran dapat maju sebagai bakal cawapres tidak bisa jadi dasar hukum.

Unggahan itu dipastikan hoaks sebab tidak ada pernyataan KPU yang menyebutkan bahwa pendaftaran Gibran telah ditolak. Video hanya membacakan artikel CNN Indonesia yang mengutip pernyataan Denny.

Adapun putusan MK yang mengabulkan gugatan mahasiswa bernama Almas Tsaqibbirru dalam Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 memang menuai kontroversi.

Sebab, putusan MK itu menyatakan bahwa warga negara Indonesia yang di bawah 40 tahun dapat menjadi presiden dan wakil presiden jika berpengalaman menjadi kepala daerah.

Dengan demikian, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dapat maju sebagai bakal calon wakil presiden. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu pun berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Putusan itu dinilai kontroversial, sebab dari sembilan hakim konstitusi hanya ada tiga yang menyatakan bahwa jabatan kepala daerah yang dimaksud tersebut termasuk setingkat bupati/wali kota.

Sedangkan, ada empat hakim yang menolak gugatan tersebut dan dua hakim lain menyatakan bahwa kepala daerah yang dapat menjadi presiden atau wapres semestinya setingkat gubernur.

Majelis Kehormatan MK kemudian menggelar sidang untuk mencari tahu apakah ada pelanggaran etik dan pedoman perilaku hakim.

Akan tetapi, saat video itu diunggah, Majelis Kehormatan MK belum memberikan putusan. Sehingga, belum ada dasar hukum apa pun bagi KPU untuk membatalkan pendaftaran Gibran.

Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa putusan MK MK tidak bisa membatalkan putusan MK, termasuk terkait batas usia capres dan cawapres.

Lalu seperti apa hoaks itu beredar? Bagaimana bantahannya? Simak video ini:

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/11/06/111100782/-video-ada-hoaks-kpu-tolak-pendaftaran-gibran-sebagai-cawapres-simak

Terkini Lainnya

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke