Dalam sepekan ini, ada hoaks soal isu politik, kesehatan, hingga topik lain yang ramai diperbincangkan.
Berikut ringkasan penelusuran fakta, dari berbagai informasi keliru yang beredar di media sosial sepanjang pekan ini:
STB tidak bisa membaca data vaksin
Sebuah narasi di media sosial mengeklaim bahwa Bluetooth Low Energy dalam set top box atau STB mampu membaca data orang-orang yang sudah divaksin.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan subsidi STB dalam rangka program peralihan televisi analog ke digital.
Direktur Penyiaran, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ditjen PPI Kominfo) Geryantika Kurnia menegaskan bahwa STB tidak memiliki kemampuan untuk membaca data vaksin.
"Buat masyarakat harus hati-hati untuk mengecek recheck terkait informasi yang tidak benar di masyarakat, terkait STB yang dapat membaca data vaksin atau data-data lainnya," ujar Gery, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/11/2022).
STB merupakan perangkat tambahan pada televisi untuk mengalihkan sinyal analog menjadi digital, sehingga masyarakat dapat menonton siaran dengan kualitas gambar, suara, dan teknologi yang lebih canggih.
Sementara, teknologi Bluetooth Low Energy merupakan alat yang memungkinkan pengoperasian dengan daya sangat rendah tanpa mengorbankan kinerja radio
Hoaks Elon Musk beli BTS
Video wawancara miliander Elon Musk telah direkayasa secara digital, sehingga menampilkan pernyataan bahwa dia akan membeli boyband asal Korea Selatan, BTS.
Narasi itu beredar tak lama setelah Elon resmi mengambil alih media sosial Twitter.
Wawancara aslinya dilakukan oleh klub Tesla Owners Silicon Valley dan Kilowatts, yang diunggah di YouTube pada 22 Juni 2022.
Dalam video aslinya, Elon tidak menyebut mengenai BTS. Terkait musik, Elon membicarakan soal Apple Music dan Spotify, serta bagaimana industri musik berhasil membuat pengguna membayar untuk mendengarkan musik di platform mereka.
Penelusuran selengkapnya dapat dibaca di sini.
Hoaks foto karyawan Twitter demo
Twitter belakangan ramai diperbincangakan, lantaran pengambilalihan Elon Musk, kebijakan baru terkait Twitter Blue, hingga eksodus para karyawannya.
Sebuah foto yang beredar di media diklaim sebagai foto karyawan Twitter yang tengah mendemo Elon.
Faktanya, foto itu sebenarnya diambil saat pawai Pride di Winnipeg, Kanada pada 2 Juni 2013. Pawai itu dilakukan oleh kelompok LGBTQ+ dan tidak ada kaitannya dengan Elon Musk.
Tulisan di spanduk dalam foto telah diedit sehingga menampilkan foto dengan konteks keliru.
Cek fakta selanjutnya di sini.
Hoaks Indonesia tolak Malaysia jadi anggota G20
Di tengah persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali, pada 15-16 November 2022 mendatang, beredar hoaks di media sosial.
Disebutkan, Indonesia sebagai tuan rumah menolak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak keinginan Malaysia menjadi anggota tetap G20.
Di Asia Tenggara, hanya Indonesia yang masuk sebagai anggota G20. Sementara Malaysia tidak tergabung G20 karena tidak memenuhi kriteria, dari sisi PDB, populasi, juga volume perdagangan.
Adapun presiden salah satu anggota tidak memiliki wewenang untuk menentukan suatu negara tergabung atau tidak sebagai anggota G20.
Kendati demikian, Malaysia dan beberapa negara non anggota, mendapatkan tempat untuk mengikuti beberapa agenda KTT G20 yang akan digelar di Bali nanti.
Baca fakta selengkapnya di sini.
Soeharto tidak mendapat gelar pahlawan
Pada peringatan Hari Pahwalan 10 November 2022, Presiden Jokowi menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh.
Salah satu tokoh tersebut yakni HR Soeharto, dokter pribadi Presiden pertama Soekarno.
Kendati demikian, narasi yang beredar di media sosial keliru menangkap informasi sehingga Soeharto yang dimaksud yakni Presiden RI ke-2.
Pada 2016, pengaugerahan terhadap mantan Presiden Soeharto memang pernah diusulkan, tetapi usul itu menuai kritik dan kontroversi, sehingga ditolak.
Baca penelusuran lebih lanjut di sini.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/11/14/132853082/cek-fakta-sepekan-hoaks-stb-baca-data-vaksin-hingga-gelar-pahlawan