Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Capai Rp 3.000 Triliun, Simak Rincian Anggaran Belanja Negara Tahun 2023

Kompas.com - 05/06/2022, 21:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Anggaran belanja negara tahun 2023 direncanakan naik sebesar Rp 279,2 triliun menjadi Rp 2.795,9 - Rp 2.993,4 triliun.

Berjumlah sebesar Rp 2.714,2 triliun pada 2022, kenaikan anggaran belanja negara pada 2023 itu setara 13,80-14,60 persen dari PDB.

Anggaran belanja negara tahun 2023 terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.995,7 triliun - Rp 2.161,1 triliun atau setara dengan 9,85-10,54 persen dari PDB; dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp 800,2 triliun - Rp 832,4 triliun atau setara 3,95-4,06 persen dari PDB.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (31/5/2022), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembagian anggaran belanja itu disusun dengan mempertimbangkan berbagai hal, termasuk subsidi energi karena kenaikan harga minyak mentah.

Sebagai informasi, harga minyak mentah diasumsikan antara 80-100 dollar AS per barrel dalam RAPBN 2023.

Baca juga: Kehabisan BBM, Sri Lanka Tidak Bisa Impor karena Tak Punya Dolar

"Di dalam postur ini, shock yang besar dari sisi subsidi yang sekarang ini terus kita hitung dan kelola tentu akan mempengaruhi postur di 2022 dan 2023," kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022).

Sri Mulyani menuturkan, belanja tersebut dianggarkan untuk beragam pos pengeluaran, seperti kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, serta belanja infrastruktur.

Belanja kesehatan berada di rentang Rp 153,8 triliun - Rp 209,9 triliun. Nilainya jauh lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun jika tidak menyertakan anggaran pandemi, belanja kesehatan ini melonjak dibandingkan tahun 2020-2022.

Belanja perlindungan sosial sebesar Rp 432,2 triliun - Rp 441,3 triliun. Nilainya jauh lebih tinggi dibanding tahun 2022 yang sebesar Rp 431,5 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Tanggapi Meme THR yang Viral di Media Sosial

"Belanja pendidikan masih di atas Rp 550 triliun bahkan mendekati Rp 598 triliun. Perlinsos masih akan sangat tinggi sedangkan untuk kesehatan akan mengalami penurunan di situasi 2020, 2021, 2022," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, belanja infrastruktur pada tahun 2023 berada di kisaran Rp 367,7 triliun - Rp 417,7 triliun. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan belanja infrastruktur pada periode pemulihan, yakni tahun 2020 dan 2021.

Anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim) juga masuk dalam anggaran belanja negara tahun 2023.

"Tahun 2022 kita sudah mulai untuk bangun IKN dan tentu tahun 2023 juga akan makin diakselerasi. Ini termasuk di dalam belanja negara terutama untuk belanja modal dan belanja infrastruktur," ungkapnya.

Sementara itu, pendapatan negara dipatok Rp 2.266,7 triliun - Rp 2.398,8 triliun atau 11,19-11,70 persen dari PDB. Penerimaan pajak ditargetkan mencapai Rp 1.884,6 triliun - Rp 1.967,4 triliun atau 9,30-9,59 persen dari PDB.

Baca juga: Tak Mau Seperti Sri Lanka, Sri Mulyani: Kita Jaga Sangat Hati-hati

PNBP ditargetkan Rp 380,1 triliun - Rp 427,3 triliun atau 1,88 persen - 2,08 persen. Hibah didesain mencapai Rp 2 triliun - Rp 4,1 triliun atau 0,01-0,02 dari PDB.

Tahun depan, defisit APBN ditekan pada kisaran 2,61-2,9 persen dari PDB atau Rp 529,2 triliun - Rp 594,6 triliun.

"Rasio utang kita akan tetap dijaga di 40,58 persen hingga 42,42 persen dari GDP. Ini adalah postur 2023 yang masih konsisten dengan tema APBN yang memiliki fungsi stabilisasi, alokasi, dan efisiensi, distribusi, dan pada saat yang sama harus menjaga konsolidasi untuk mengembalikan kesehatan dan ketahanan fiskal," pungkasnya.

(Penulis: Fika Nurul Ulya | Editor: Yoga Sukmana)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com