KOMPAS.com - Bentrokan para penambang emas yang terjadi di Chad Utara, Afrika Tengah, Senin (23/5/2022), menelan sekira 100 orang korban tewas.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (31/5/2022), Menteri Pertahanan Republik Chad, Jenderal Daoud Yaya Brahim mengatakan, bentrokan tersebut pecah di Kouri Bougoudi yang terletak di dekat perbatasan Libya.
Tepatnya, di Pegunungan Tibesti yang terjal di Sahara tengah, sekira 1.000 kilometer dari ibu kota Chad, N'Djamena.
Daoud menjelaskan, bentrokan tersebut dipicu oleh perselisihan antara dua orang yang tersulut emosinya.
Dia mengungkapkan, bentrokan yang melibatkan warga Mauritania dan Libya itu menelan korban sekira 100 orang tewas dan sedikitnya 40 orang mengalami luka-luka.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa: Anggota TNI yang Bentrok dengan Brimob Akan Diproses Hukum
Daoud menuturkan, ketegangan antara para penambang pun bukan sekali itu saja terjadi. Pasalnya, penemuan tambang emas di lokasi tersebut memicu serbuan penambang dari seluruh Chad serta negara tetangga.
Dilansir dari AFP melalui KOMPAS.com, Daoud pun telah mendatangi lokasi bentrokan bersama pasukan militer untuk membantu memulihkan ketertiban.
"Ini bukan kali pertama ada bentrokan antara penambang emas di wilayah tersebut, dan kami telah memutuskan untuk menangguhkan semua penambangan emas di Kouri sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Daoud.
"Sebagian besar (tambang di daerah itu) adalah ilegal," pungkasnya.
(Penulis: Aditya Jaya Iswara)
Sumber: KOMPAS.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.