KOMPAS.com - Masa liburan mudik Lebaran biasanya diisi dengan waktu berkumpul bersama keluarga di tempat wisata, tak terkecuali destinasi wisata di Jawa Timur.
Ramainya tempat wisata Jatim pun perlu jadi pertimbangan para pemudik karena tingginya volume massa secara bersamaan dan jalur yang berpotensi kecelakaan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan sejumlah destinasi wisata yang perlu diwaspadai selama momen mudik Lebaran.
"Ada 6 destinasi wisata yang perlu diwaspadai," katanya dalam Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Provinsi Jawa Timur 2022 di The Singhasari Resort, Kota Batu pada Sabtu (23/4/2022).
Enam destinasi wisata tersebut yaitu:
Baca juga: Persiapan Mudik Lebaran 2022 Bersama Keluarga dan Anak-anak, Apa Saja?
Khofifah mengungkapkan bahwa enam destinasi wisata Jatim itu perlu diwaspadai karena beberapa di antaranya memiliki medan jalan ekstrem.
Ditambah lagi, keenam tempat wisata itu merupakan favorit masyarakat sehingga berpotensi terjadi kepadatan arus kendaraan bermotor. Kecelakaan pun dapat saja sewaktu-waktu terjadi.
Khofifah mencontohkan beberapa titik sekitar destinasi wisata di Kabupaten Magetan yang agak sedikit terjal dan berkelok di selingkar Gunung Lawu.
"Terutama (kawasan) Sarangan, kalau masih musim hujan agak licin tadi antisipasi mitigatifnya sudah kami breakdown agar detail," katanya.
Baca juga: Kapolda Minta Kota dan Kabupaten se-Jatim Terapkan PPKM Mikro Selama Momen Mudik Lebaran
Sebagai upaya antisipasi, Gubernur Khofifah meminta kepada seluruh Bupati dan Wali Kota di Jatim untuk menentukan kapasitas maksimal setiap destinasi wisata di wilayahnya.
Dengan menentukan batas maksimal pengunjung, ia berharap dapat mengurangi terjadinya kepadatan. Apabila kapasitas tempat wisata telah mencapai maksimal, wisatawan diatur agar menunggu sampai pengunjung yang berada di dalam keluar terlebih dahulu.
Khofifah juga berharap peristiwa kelebihan kapasitas yang pernah terjadi di tempat wisata Padusan, Pacet, Kabupaten Mojokerto.
"Di Padusan Pacet, itu kan wisata air, dulu pernah over capacity, ini yang kita pesankan kepada seluruh bupati dan wali kota untuk menentukan kapasitas maksimal titik-titik tertentu harus dipastikan, termasuk Batu ini," ungkapnya.
Selain itu, Khofifah juga meminta penggunaan barcode untuk aplikasi PeduliLindungi di setiap destinasi wisata benar-benar digunakan. Artinya, tidak sebatas dipajang saja.
Baca juga: Khofifah Sebut 6 Destinasi Wisata di Jatim Perlu Diwaspadai, Beberapa Miliki Medan Jalan Ekstrem
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menyatakan komitmen untuk mengikuti arahan dari Pemprov Jatim.