Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk Organik dari Batang Pisang

Kompas.com - 05/02/2022, 11:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Ada berbagai hal yang harus diperhatikan saat merawat tanaman, termasuk pemberian pupuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Pupuk menyediakan nutrisi tambahan bagi tanaman agar dapat tumbuh subur dan sehat. Akan tetapi, jenis dan dosis pupuk yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Terdapat dua jenis pupuk yang dapat diberikan kepada tanaman, yakni pupuk kimia dan pupuk organik.

Pupuk organik dapat dibuat dari bahan-bahan alami yang banyak tersedia di sekitar, seperti limbah dapur, limbah tanaman, serta kotoran hewan.

Salah satu bahan alami yang bisa diolah menjadi pupuk organik untuk tanaman adalah batang pisang.

Baca juga: Manfaatkan Batang Pisang Jadi Pupuk Organik, Ini Caranya

Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian melalui KOMPAS.com, batang pisang dapat diolah menjadi pupuk organik atau dicampur dengan NPK untuk menyediakan unsur hara makro bagi tanaman.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (26/1/2022), berikut ini bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair dari batang pisang:

  • 1 buah batang pisang
  • 1 buah bonggol pisang
  • Air kelapa dari 1 hingga 2 buah kelapa
  • Sabut kelapa secukupnya
  • 20 liter air
  • Drum atau wadah
  • Parang
  • Karung goni

Cara membuat pupuk organik dari batang pisang

Pertama, iris lalu potong bonggol dan batang pisang hingga menjadi potongan kecil, kemudian campurkan kedua bahan tersebut.

Siapkan air sebanyak 20 liter di dalam wadah, kemudian potong sabut kelapa hingga berukuran kecil.

Baca juga: 6 Bahan Alami yang Bisa Diolah Menjadi Pupuk Tanaman

Masukkan air kelapa ke dalam wadah, kemudian masukkan potongan bonggol dan batang pisang yang sudah diiris serta sabut kelapa ke dalam karung goni.

Masukkan karung ke dalam wadah yang sudah diisi air kelapa dan air. Tutup wadah secara rapat lalu letakkan di tempat teduh.

Keluarkan karung dan air di dalam wadah atau drum setelah kurang lebih tiga minggu. Gunakan air untuk menyiram atau menyemprot tanaman.

(Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com