Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubedilah Dilaporkan Balik JoMania, Gibran: Enggak Usah, Lebih Baik Diam

Kompas.com - 16/01/2022, 08:57 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka angkat bicara terkait pelaporan balik yang dilakukan relawan Jokowi Mania (JoMan) terhadap Ubedilah Badrun, dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Ubedilah sendiri melaporkan Gibran dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Selanjutnya, relawan JoMania melaporkan balik Ubedilah ke Polda Metro Jaya.

Gibran mengatakan bahwa pelaporan balik itu tidak perlu dilakukan.

Baca juga: Dipolisikan Setelah Laporkan Gibran-Kaesang ke KPK, Ini Kata Ubedilah Badrun

Ia meminta semua pihak untuk tenang sambil menunggu KPK mengumumkan hasil pemeriksaan atas tuduhan kepadanya.

"Enggak usah saja lah. Lebih baik diam," kata Gibran dilansir dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (14/1/2022).

"Enggak usah, Mas. Santai-santai. Aku yo santai," lanjutnya.

JoMania laporkan Ubedilah

Diketahui, Ketua Jokowi Mania melaporkan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun ke Polda Metro Jaya pada Jumat (14/1/2022).

Pelaporan yang dilakukan pria yang akrab disapa Noel karena Ubedilah dituding atas atas dugaan fitnah terhadap keluarga presiden yakni putra Joko Widodo, Gibran dan Kaesang.

Laporan tersebut diterima dengan nomor register LP/B/239/I/2022/SPKT/Polda Metro Jaya, Tanggal 14 Januari 2022.

"Kami melaporkan Dosen UNJ Ubedilah Badrun di Pasal 317 KUHP. Ubedilah diduga telah membuat tudingan tak berdasar kepada keluarga presiden tanpa data dan fakta," kata Immanuel di depan Gedung SPKT Polda Metro Jaya, Jumat (14/1/2022), dilansir Tribunnews.com.

Noel yang juga Ketua Ikatan Aktivis '98 itu telah mempertimbangkan laporan yang dibuatnya.

Noel mengaku Ubedilah adalah rekan sesama aktivis dengan memberi kesempatan untuk membuktikan pelaporannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan keterlibatan dengan Perusahaan terkait kebakaran laham pada 2015.

"Kami memberikan kesempatan kepada Ubedilah Badrun untuk meminta maaf sebelum kita buat LP."

"Saya dengan Ubedillah merupakan rekan sesama aktivis 98, karena dia tak bisa membuktikannya kepada publik maka kita laporkan."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com