Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Varian Omicron Serang Saluran Napas Lebih Cepat 70 Kali dari Delta

Kompas.com - 18/12/2021, 07:05 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Kasus pertama varian Omicron masuk ke Indonesia diumumkan pada Kamis (16/12/2021).

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, bahwa pasien berinisial N itu merupakan pekerja pembersih di Wisma Atlet Jakarta.

"Kementerian kesehatan tadi malam mendeteksi ada seorang pasien inisal N terkonfirmasi (terpapar) Omicron pada tanggal 15 Desember," kata Menkes Budi dalam konferensi pers.

Lantas, benarkah varian Omicron ini dilaporkan dapat menyerang jaringan bronkus dan berkembang dengan 70 kali lipat lebih cepat dari Varian Delta?

Hal ini berdasarkan laporan yang diterima, bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan dan sebelum paru-paru.

Laporan tersebut disampaikan oleh para peneliti dari University of Hong Kong berdasarkan hasil eksperimen di laboratorium.

Temuan tersebut bisa menjadi salah satu penjelasan mengapa varian Omicron lebih menular dibandingkan varian sebelumnya.

Baca juga: Penelitian Terbaru: Varian Omicron Berkembang 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta

Melansir The Guardian, Rabu (15/12/2021), kendati demikian, varian Omicron berkembang sekitar 10 kali lebih lambat di jaringan paru-paru.

Michael Chan Chi-wai, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan, hasil tersebut perlu ditafsirkan dengan hati-hati.

Pasalnya, keparahan gejala dari varian Omicron ditentukan tidak hanya oleh seberapa cepat virus bereplikasi, tetapi juga oleh respons imun seseorang.

Selain itu, ada faktor lain seperti sistem imunitas menjadi overdrive dan menyebabkan apa yang disebut sebagai badai sitokin.

“Perlu dicatat bahwa dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular juga dapat menyebabkan gejala yang lebih parah atau bahkan kematian meskipun virus itu sendiri mungkin kurang berbahaya,” kata Chan.

Dia menambahkan, penelitian mereka menemukan bahwa varian Omicron bisa lolos dari antibodi vaksin dan tetap bisa menginfeksi seseorang yang sudah terpapar Covid-19 sebelumnya.

“Ancaman dari varian Omicron kemungkinan akan sangat signifikan,” tutur Chan.

Seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Louisiana State University Health Shreveport, Jeremy Kamil, mengatakan bahwa varian Delta juga menunjukkan pola replikasi yang sama, yakni lebih lambat di paru-paru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com