Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Microsleep dan Bahayanya saat Berkendara

Kompas.com - 06/11/2021, 06:40 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Kelelahan ketika berkendara bisa menyebabkan bahaya, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Rasa lelah yang dirasakan saat berkendara itu dapat menimbulkan apa yang disebut microsleep.

Melansir berita Kompas.com (14/10/2019), microsleep menurut Konsultan utama di Snoring & Sleep Disorder Clinic, Dr Andreas Prasadja, RPSGT adalah tertidur secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.

“Orang tersebut langsung tidak sadar. Otaknya sudah tertidur,” tutur Andreas.

Microsleep biasanya berlangsung dalam satu hitungan detik hingga satu dua menit, namun bisa lebih lama apabila orang tersebut benar-benar tertidur.

Baca juga: Apa Itu Microsleep dan Bahayanya Saat Berkendara

Maka dari itu, microsleep saat berkendara bisa sangat berbahaya, yakni bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Menurut Andreas, microsleep bisa terjadi karena merasa terlalu lelah atau sangat mengantuk.

“Dulu penelitian terkait ini dilakukan di kalangan mahasiswa. Responden diminta untuk menekan tombol saat lampu menyala. Orang yang cukup tidur akan memiliki konsentrasi tinggi dalam memencet tombol. Namun lain halnya dengan orang yang mengantuk atau kurang tidur,” paparnya.

Jika ditarik secara sains, microsleep disebabkan oleh otak yang tidak dapat bertahan di antara rasa lelah dan kondisi terjaga. Hanya, tidak semua bagian otak tertidur.

“Jika kejadiannya begini: lagi menyetir, terus tiba-tiba bertanya sendiri ‘kok sudah sampai sini ya?’ Nah itu artinya separuh otak sudah tertidur. Kita berkendara by instinct,” jelas Andreas.

Ia menambahkan, para pengendara mobil sangatlah rentan mengalami microsleep. Sehingga ketika tubuh kurang tidur, kemampuan berkendara menjadi turun, dan itu sangat berbahaya.

“Kemampuan konsentrasi, kewaspadaan, dan respon sudah turun,” tambahnya.

Lebih lanjut, Andreas mengatakan, gejala mengantuk paling umum adalah menguap, dan mata berair. “Apalagi kalau kepala sudah bersandar. Itu sudah sangat bahaya,” tuturnya.

Baca juga: Road Trip saat Libur Nataru, Lakukan Ini untuk Mencegah Microsleep

Ilustrasi mengantuk saat berkendaraalbayan Ilustrasi mengantuk saat berkendara

Mencegah microsleep

Mengingat bahaya yang bisa ditimbulkan karena mengalami microsleep ketika berkendara, diperlukan pencegahan agar hal itu tidak terjadi.

Menurut Andreas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan microsleep, salah satunya yakni beristirahat ketika sudah merasa lelah dan mengantuk.

“Obatnya ya tentu saja tidur. Pinggirkan kendaraan dulu, kemudian tidur barang 15 atau 30 menit,” tuturnya.

Sedang, bila akan berkendara jarak jauh, lanjut Andreas, seminggu sebelumnya harus cukup tidur sekitar tujuh sampai sembilan jam setiap malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com