KOMPAS.com - Sejak pesawat China masuki Taiwan, pasukan khusus AS dilaporkan secara rahasia memberikan pelatihan kepada militer Taiwan selama berbulan-bulan.
Rombongan berisi 20 tentara operasi khusus maupun konvensional itu memberikan pelatihan kurang dari setahun.
Berdasarkan keterangan sumber dari Pentagon, beberapa pelatih dari "Negeri Uncle Sam" secara bergiliran datang dan pergi dari Taiwan.
Sebelumnya diberitakan, belasan pesawat tempur militer China yang disebut People's Liberation Army (PLA) pada Jumat (1/10/2021), terbang di atas kawasan Zona Pertahanan Udara Taiwan (AZIZ).
Memang sejak awal China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, yang harus direbut secara paksa jika diperlukan.
Pun dalam sepekan terakhir, "Negeri Panda" mengirim 150 pesawat militer ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
Ini membuat Taiwan kemudian mempersiapkan armada pesawat militer mereka.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, bahkan menyatakan negaranya sedang mempersiapkan diri untuk berperang melawan China.
Baca juga: Ketegangan Militer China-Taiwan dalam Kondisi “Terburuk dalam 40 Tahun”
Juru bicara Pentagon John Supple menyatakan dukungan mereka untuk militer Taiwan diukur dari kebutuhan pertahanannya.
Dalam rilisnya, Supple menyatakan relasi pertahanan dengan Taipei tetap selaras untuk menghadapi ancaman dari "Negeri Panda".
"Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya terkait resolusi damai dalam perbedaan antar-selat," kata dia.
Sementara Perdana Menteri Su Tseng-chang menegaskan mereka akan mengerahkan segala upaya untuk memertahankan kedaulatan mereka.
"Kami melakukan sebaik mungkin, dan kami mengapresiasi negara yang bersedia bekerja dengan kami," ucap PM Su.
Pada November 2020, media lokal melaporkan kontingen kecil AS melatih marinir maupun pasukan khusus Taiwan.
Dilansir AFP, Jumat (8/10/2021), mereka dilatih melakukan operasi amfibi maupun menggunakan perahu kecil.