Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Khusus AS Diam-diam Latih Militer Taiwan

Kompas.com - 08/10/2021, 13:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pasukan khusus AS dilaporkan secara rahasia memberikan pelatihan kepada militer Taiwan selama berbulan-bulan.

Rombongan berisi 20 tentara operasi khusus maupun konvensional itu memberikan pelatihan kurang dari setahun.

Berdasarkan keterangan sumber dari Pentagon, beberapa pelatih dari "Negeri Uncle Sam" secara bergiliran datang dan pergi dari Taiwan.

Baca juga: Senator Perancis Sebut Taiwan sebagai “Negara” dalam Kunjungan yang Diprotes China

Sumber membenarkan laporan Wall Street Journal, yang terjadi di tengah meningkatnya ancaman dari China.

Taipei melalui kementerian pertahanannya menolak mengomentari laporan dari The Journal, tidak demikian dengan AS.

Juru bicara Pentagon John Supple menytakan dukungan mereka untuk militer Taiwan diukur dari kebutuhan pertahanannya.

Dalam rilisnya, Supple menyatakan relasi pertahanan dengan Taipei tetap selaras untuk menghadapi ancaman dari "Negeri Panda".

"Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya terkait resolusi damai dalam perbedaan antar-selat," kata dia.

Sementara Perdana Menteri Su Tseng-chang menegaskan mereka akan mengerahkan segala upaya untuk memertahankan kedaulatan mereka.

Baca juga: Ketegangan Militer China-Taiwan dalam Kondisi “Terburuk dalam 40 Tahun”

"Kami melakukan sebaik mungkin, dan kami mengapresiasi negara yang bersedia bekerja dengan kami," ucap PM Su.

Pada November 2020, media lokal melaporkan kontingen kecil AS melatih marinir maupun pasukan khusus Taiwan.

Dilansir AFP Jumat (8/10/2021), mereka dilatih melakukan operasi amfibi maupun menggunakan perahu kecil.

Bahkan berdasarkan video yang beredar tahun lalu, pasukan AS berpartisipasi dalam latihan di pulau "Balance Tamper".

Baca juga: China Diprediksi Bisa Menginvasi Penuh Taiwan pada 2025

Tetapi laporan tersebut dibantah dua negara, yang menekankan relasi militer mereka hanyalah pertukaran dan kerja sama bilateral.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, yang harus direbut secara paksa jika diperlukan.

Setidaknya dalam sepekan terakhir, "Negeri Panda" mengirim 150 pesawat militer ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com