MADINAH, KOMPAS.com- Siti Maryam (71), jemaah haji asal Bojonegoro, Jawa Timur tak kuasa menahan tangis. Dia terpisah dari rombongan usai shalat Dzuhur di Masjid Nabawi, Rabu (15/5/2024).
Maryam, sapaan akrabnya, semula masuk lewat pintu 10 Masjid Nabawi. Saat hendak keluar masjid, dia tak lagi bisa menemukan rekan satu rombongan. Maryam bingung dan tak bisa menemukan hotel tempat ia menginap.
Beruntung. Persis di pintu 322 masjid setempat, Maryam bertemu dengan Siti Mukaromah (47), yang juga baru keluar masjid.
Siti, jemaah asal Kebumen ini seketika teringat sang nenek saat melihat Maryam. Dia pun dengan sabar menuntun dan membimbing Maryam dan sementara mengajak perempuan lansia itu ke hotel tempat Siti menginap.
"Saya teringat nenek di rumah. Saya enggak tega," ujar Siti, Rabu (15/5/2024) seperti dilaporkan jurnalis KOMPAS.com anggota Media Center Haji (2024), Khairina.
Baca juga: Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo Asal Banjarnegara Meninggal di Madinah
Di lobi hotel Azwan, Madinah tempat ia menginap, Siti bertemu sang suami, Lukman Hakim (46). Pasangan suami istri itu pun dengan sabar menenangkan Maryam, menemaninya, dan mencoba menghubungi ketua kloternya.
Maryam yang gemetar dan terus menangis berkisah, ia berangkat haji sendiri. Suaminnya sudah meninggal beberapa waktu lalu.
Sedangkan putri tunggalnya, perempuan beranak tiga, juga baru saja kehilangan suami. Maryan dan sang putri tinggal berjauhan. Ia di Bojonegoro, Jawa Timur, dan anaknya di Purbalingga, Jawa Tengah.
"Sebenarnya saya ingin berangkat dari Purbalingga, tapi telanjur daftar di Bojonegoro. Terpaksa saya tinggal bersama saudara,” katanya.
Baca juga: Kisah Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci
Lukman dan Siti berusaha menenangkan Maryam. Lukman berulang kali mencoba menghubungi ketua kloter dan rekan satu kloter Maryam. Upaya Lukman itu terbantu kartu identitas atau ID card yang dikenakan Maryam.
Lewat aplikasi Petugas Haji dan Haji Pintar, ID card itu bisa dipindah untuk mengetahui data penting jemaah seperti nomor kloter, ketua kloter, dan tempat tinggal selama menjalankan ibadah haji di Mekah dan Madinah.
Lukman akhirnya berhasil menghubungi rekan satu kloter Maryam. Beruntung, ada rekan Maryam yang akan menjemput perempuan lansia itu. Lukman terus menerus memberikan panduan arah agar si penjemput tidak tersesat.
Sementara, Siti terus mengajak mengobrol Maryam, menghibur perempuan usia senja itu agar sejenak melupakan kesedihannya.
“Tenang Mbah, semua orang punya ujiannya masing-masing. Mungkin ini ujian Mbah karena akan naik haji,” ucap Siti sambil mengelus punggung Maryam.
Saat teman penjemput datang, wajah Maryam terlihat semringah. Ia pun memeluk erat Siti sembari berulangkali mengucap terima kasih.
Sementara itu, menurut Lukman, ini bukan pertama kali ia menolong jemaah haji yang tersesat.
Seringkali ia baru pulang dini hari ke hotel. Lukman mencarikan alamat hotel sejumlah jemaah lansia yang kebingungan dan mengantarnya.
“Jangan jalan sendirian. Apalagi orang Indonesia di tempat baru fokusnya biasanya hilang. Sesama anggota kloter harus saling mengingatkan,” ujar Lukman.
Lukman pun mengaku ikhlas membantu sesama jemaah karena mereka merasa bak sesama saudara selama menjalankan ibadah Haji di Tanah Suci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.