Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Kompas.com - 16/05/2024, 16:15 WIB
Khairina,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

MADINAH, KOMPAS.com - Raut wajah semringah terpancar dari sejumlah jemaah haji kelompok terbang (kloter) 5 Embarkasi Makassar (UPG-05), ketika mendarat di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kamis (16/5/2024) dini hari waktu setempat. 

Seketika, sebagian di antara mereka buru-buru meletakkan koper bawaannya dan sujud syukur di Gate Hajj kedatangan bandara.

"Syukur Alhamdulillah, akhirnya tiba di Madinah dengan selamat. Kalau Allah menghendaki, bisa juga sampai sini," kata Siti Rasia Leman, jemaah asal Gowa saat ditemui Kompas.com Media Center Haji di Bandara AMAA, Madinah, Kamis (16/5).

Baca juga: Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Mesin pesawat Garuda terbakar

Sebagai informasi, Siti bersama 449 jemaah haji lain, sehari sebelumnya, mengalami insiden pesawat Garuda tipe Boeing 747-400 yang ditumpanginya mengalami kerusakan mesin, sehingga sayap pesawat terbakar dan mengeluarkan percikan api.

Setelah sempat berputar-putar di udara selama 30 menit, pesawat yang baru diberangkatkan dari Bandara Sultan Hasanuddin sekitar pukul 17.07 Wita itu, akhirnya bisa kembali mendarat dengan selamat.

Setelah dipastikan semua penumpang selamat, jemaah calon haji dikembalikan ke Asrama Haji Makassar. Selanjutnya, para jemaah kembali diterbangkan ke Madinah dengan pesawat pengganti tepat pukul 22.00 Wita dari bandara yang sama.

Meski keberangkatan sempat tertunda akibat pesawat yang rusak, namun jemaah tetap memberikan mengapresiasi layanan yang diberikan para petugas.

"Alhamdulillah terlayani dengan baik, petugas baik, makanan berlebih," kata Abdussalam.

Baca juga: Kisah Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci

Jemaah dalam kondisi sehat dan selamat

Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdillah menyatakan rasa syukurnya saat menyambut jemaah haji yang baru saja tiba. Dia melihat rona bahagia para jemaah ketika keluar dari pesawat.

"Alhamdulillah kami saksikan pada saat kami menyambut mereka, jemaah dalam kondisi senang dan bersyukur ketibaannya di Madinah," kata Abdillah di Bandara AMAA, Madinah, Kamis (16/5).

"Mereka mewujudkan itu dengan bersujud syukur pada saat dari pintu kedatangan, pada saat itu keluar dari pintu haji ya," sambung Abdillah.

Seluruh jemaah sampai dalam keadaan selamat. Baik jemaah, petugas kloter, hingga Petugas Haji Daerah.

“Alhamdulillah semuanya selamat, ya, sehat, jemaah sehat. Petugas kloter juga menyampaikan, jemaah pada senang ya gembira dengan kedatangan di Madinah ini,” kata Abdillah.

Abdillah tak menampikkan ada dampak yang terjadi pascakejadian tersebut pada jadwal keberangkatan kloter selanjutnya. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan baik.

"Memang ada beberapa penerbangan UPG yang ikut terdampak di antaranya UPG-06. Tapi, alhamdulillah sejauh ini untuk jadwalnya sudah terjadwal lagi dan insya Allah semua akan landing Madinah,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com