Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Kompas.com - 15/05/2024, 08:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir bandang dan tanah longsor melanda beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (11/5/2024) hingga Minggu (12/5/2024).

Wilayah yang terdampak banjir lahar dingin dan tanah longsor Sumbar adalah Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, dan Kota Padang.

Penyebab banjir dan tanah longsor Sumbar adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ditambah material lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi yang hanyut terbawa air.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menilai, Sumbar merupakan wilayah rawan bencana.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi permanen dalam mengatasi banjir dan tanah longsor di Sumbar.

“Sumatera Barat itu adalah provinsi yang paling tinggi risikonya di antara provinsi lain di Indonesia, karena di tahun 2023 saja, dari 5.400 kejadian bencana di Indonesia, 460-nya terjadi di Sumatera Barat,” ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (14/5/2024).

Baca juga: Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Jumlah korban meninggal dan hilang

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Ilham Wahab mengatakan, jumlah korban meninggal banjir bandang dan tanah longsor Sumbar sudah mencapai 57 orang.

Sebaran korban meninggal banjir bandang dan tanah longsor Sumbar berada di Agam sebanyak 21 orang, Tanah Datar sebanyak 21 orang, Padang Panjang sebanyak dua orang, Padang Pariaman sebanyak sebelas orang, dan Padang sebanyak dua orang.

Selain itu, BPBD Sumbar juga mencatat, 32 orang dilaporkan hilang. Korban hilang berasal dari Agam sebanyak dua orang, Tanah Datar sebanyak 20 orang, dan Padang Pariaman sebanyak sepuluh orang.

Sementara, sebanyak 16 orang di Agam dan 20 orang di Tanah Datar dilaporkan mengalami luka-luka.

Database (korban meninggal, luka, dan hilang) Selasa, 14 Mei 2024 pukul 2000 WIB. Sumber data Basarnas, DVI Polda Sumbar, dan Pusdalops PB BPBD Sumbar,” kata Ilham kepada Kompas.com, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Walhi: Banjir dan Longsor di Sumbar Bukti Deforestasi TNKS Makin Parah

4.491 warga mengungsi

Ilham menuturkan, sebanyak 4.491 warga masih mengungsi imbas banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Sumbar.

Jumlah pengungsi tersebut tersebar di Agam sebanyak 2.039 warga dan di Tanah Datar sebanyak 2.452 warga.

BPBD Sumbar juga mencatat korban meninggal yang sudah teridentifikasi sebanyak enam warga di Agam, 15 warga di Tanah Datar, satu warga di Padang Panjang, dan delapan warga di Padang Pariaman.

Jumlah korban meninggal yang belum teridentifikasi sebanyak tiga orang yang seluruhnya berasal dari Padang Pariaman.

Baca juga: Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Halaman:

Terkini Lainnya

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Tren
Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel

Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel

Tren
Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Tren
7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

Tren
SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

Tren
Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Tren
Link Live Streaming Liga 1 Madura United Vs Persib Bandung Hari Ini

Link Live Streaming Liga 1 Madura United Vs Persib Bandung Hari Ini

Tren
Penjelasan Gerindra soal Baliho Budisatrio Djiwandono-Kaesang Maju Pilkada Jakarta

Penjelasan Gerindra soal Baliho Budisatrio Djiwandono-Kaesang Maju Pilkada Jakarta

Tren
Sejarah Bayar UKT Pakai Hasil Bumi di Universitas Muhammadiyah Maumere

Sejarah Bayar UKT Pakai Hasil Bumi di Universitas Muhammadiyah Maumere

Tren
BMKG Ungkap Kondisi El Nino dan La Nina Saat Musim Kemarau 2024 di Indonesia

BMKG Ungkap Kondisi El Nino dan La Nina Saat Musim Kemarau 2024 di Indonesia

Tren
MRT Jakarta Beroperasi Normal Usai Sempat Dihentikan karena Material Jatuh

MRT Jakarta Beroperasi Normal Usai Sempat Dihentikan karena Material Jatuh

Tren
Beredar Video Oknum Suporter Serang KA Pasundan di Stasiun Surabaya Gubeng, Ini Kata Daop 8

Beredar Video Oknum Suporter Serang KA Pasundan di Stasiun Surabaya Gubeng, Ini Kata Daop 8

Tren
Israel Sebut Perang Melawan Hamas Diperkirakan hingga Akhir Tahun 2024

Israel Sebut Perang Melawan Hamas Diperkirakan hingga Akhir Tahun 2024

Tren
Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024

Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com