Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Kompas.com - 28/03/2024, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali mengalami erupsi pada Rabu (27/3/2024).

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi Ahmad Rifandi menyebutkan, letusan yang terjadi Rabu pukul 00.13 WIB menyebabkan kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak, atau 4.391 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," ujar Ahmad dikutip dari AntaraRabu (27/3/2024).

Berdasarkan rekaman seismograf, erupsi Gunung Marapi terjadi selama 1 menit 45 detik dengan amplitudo maksimum 38,7 milimeter.

"Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek)," jelas Ahmad.

Terpisah, Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Marapi, Nugraha Kartasasmita, mengatakan bahwa letusan Gunung Marapi masih berlanjut, hingga Kamis (28/3/2024).

Letusan pada hari kedua terjadi pukul 03.20 WIB atau menjelang sahur waktu setempat.

"Kemarin sebetulnya itu ada terjadi erupsi sampai empat kali yang terakhir malem pukul 21.57 WIB," jelas Nugraha kepada Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

Baca juga: Warganet Sebut Gunung Marapi Tiba-tiba Meletus Minggu Sore, Ini Penjelasan PVMBG

Tipe Erupsi Gunung Marapi Maret 2024

Nugraha menjelaskan, jenis erupsi Gunung Marapi pada kemarin dan hari ini berbeda dengan letusan saat Desember 2023.

Erupsi Gunung Marapi pada Maret 2024 merupakan letusan strombolian. Jenis letusan ini tidak begitu kuat, terjadi secara terus-menerus, dan berlangsung dalam waktu yang lama.

Nugraha menerangkan bahwa erupsi Gunung Marapi dua hari ini menyebabkan lontaran batu pijar.

Kondisi tersebut berbeda dengan letusan Gunung Marapi pada Desember 2023 yang termasuk erupsi freatik.

"Erupsi yang sekarang itu karena membara. Artinya, material magmanya sudah keluar kalau Desember 2023 yang dikeluarkan batuan lama yang dilontarkan kalau sekarang adalah langsung dari magma," ungkap Nugraha.

Baca juga: Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba Tanpa Didahului Aktivitas Vulkanik, Ini Penjelasan PVMBG

Radius aman 4,5 kilometer

Nugraha menyatakan, pihaknya sudah menetapkan radius aman dari puncak Gunung Marapi sejauh 4,5 kilometer.

Radius tersebut ditetapkan supaya tidak ada korban yang terkena lontaran batu pijar erupsi gunung tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com