Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Gugatan Hasil Pilpres ke MK dari Pemilu 2004 sampai 2019

Kompas.com - 26/03/2024, 08:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia secara resmi menyelenggarakan pemilihan presiden (Pilpres) secara langsung sejak 2004.

Pilpres pertama pasca-reformasi itu diadakan untuk memilih pasangan presiden dan wakil presiden periode 2004-2009. Kala itu, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla keluar sebagai pemenang.

Sampai 2024, Indonesia sudah menggelar lima Pilpres secara langsung. Sepanjang sejarah, setiap rekapitulasi Pilpres rampung dan hasilnya resmi diumumkan, para peserta pemilu selalu menggugat hasilnya.

Untuk mempersoalkan hasil pilpres, pihak penggugat harus mengajukan laporan perselisihan hasil pemilu (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun hingga kini, belum ada satu pun gugatan yang dikabulkan.

Berikut deretan gugatan hasil pilpres di Indonesia yang pernah dilayangkan ke MK.

Baca juga: Apa Tahapan Setelah Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Selesai Dilakukan?

1. Pilpres 2004

Tiga pasangan mencalonkan diri dalam Pilpres 2004, yakni Susilo Bambang Yudhoyono–Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, dan Wiranto–Salahuddin Wahid. Pemungutan suara dilakukan pada 5 April 2004.

Diberitakan Kompaspedia, SBY-JK keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara terbanyak 69.266.350 (60,62 persen). Sementara Megawati-Hasyim di peringkat kedua.

Wiranto-Salahuddin lalu menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka mengaku kehilangan 5,43 juta suara. Total suara Wiranto diklaim 31,72 juta suara beda dari ketetapan KPU yang hanya 26,29 juta suara.

MK akhirnya menolak permohonan tersebut pada 9 Agustus 2004. Pemohon dianggap tidak beralasan dan gagal membuktikan kesalahan hasil penghitungan suara.

Jika diterima, Megawati-Hasyim turun ke peringkat ketiga. Sementara SBY-JK dan Wiranto-Salahuddin maju ke putaran kedua pada 20 September 2004.

2. Pilpres 2009

KPU menetapkan SBY– Boediono sebagai pemenang Pilpres 8 Juli 2009. Mereka meraih 73.874.562 suara (60,80 persen).

Megawati Soekarnoputri–Prabowo Subianto mendapat 32.548.105 (26,79 persen) dan Jusuf Kalla–Wiranto memperoleh 15.081.814 (12,41 persen) suara.

JK-Wiranto menolak hasil Pilpres 2024 dan mengugat ke MK. Mereka menemukan pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Selain itu, mereka mempersoalkan data DPT berubah dua hari sebelum pemungutan suara dan pengurangan tempat pemungutan suara (TPS).

Sementara kubu Megawati-Prabowo menuntut pemilu ulang di seluruh Indonesia atau minimal di 25 provinsi. Mereka menduga ada penggelembungan suara sebesar 28.658.634 untuk SBY-Boediono.

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com