Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naluri Geometrikal Lebah Madu

Kompas.com - 25/03/2024, 16:48 WIB
Jaya Suprana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

SAYA tak henti kagum terhadap kemampuan lebah memproduksi madu serta naluri geometrikal membangun sarang dengan lorong-lorong berdinding heksagonal sebagai bentuk segi enam beraturan.

Heksagon adalah suatu segi enam dengan panjang sisi dan besar sudut dalam yang sama. Sudut dalam pada heksagon adalah 120°. Segi enam beraturan memiliki 6 simetri garis dan 6 simetri putar.

Diagonal terpanjang dari segi enam beraturan yang menghubungkan dua titik sudut berseberangan, panjangnya adalah dua kali panjang satu sisinya.

Maka segi enam beraturan ini dapat dibagi menjadi enam segitiga sama sisi. Sejumlah segi enam dapat disusun bersama-sama dengan cara mempertemukan tiga segi enam pada masing-masing satu di antara para sudutnya.

Susunan ini digunakan lebah madu untuk membuat sarangnya, karena susunan segi enam merupakan bentuk yang paling efisien dari segi ruang dan bahan bangunan.

Dalam hal kekaguman terhadap daya bangun heksagonal lebah madu ternyata saya tidak sendirian.

Sang penggagas Teori Seleksi Alam, Charles Darwin juga sangat mengagumi naluri geometrikal lebah madu sebagai bentuk anugerah keajaiban hayati yang secara indah membuktikan keagungan sang Maha Pencipta.

Namun sebenarnya saya dan Charles Darwin keliru dalam menduga bahwa lebah madu hanya terbatas mampu menggarap lorong berdinding geometrikal heksagon dalam membangun sarang.

Menurut majalah Scientific American, proyek penelitian yang dilakukan oleh ekolog-perilaku universitas Auburn, Alabama, USA: Michael Schmidt untuk National Academy of Sciences membuktikan bahwa para lebah madu juga mampu membangun sarang dengan lorong-lorong berdinding geometrikal segi tujuh, segi lima bahkan segi empat sesuai tuntutan kebutuhan arsitektural yang memang saling beda pada setiap sarang lebah madu.

Berarti naluri geometrikal lebah madu bukan hanya terbatas pada bentuk heksagonal belaka, tetapi juga septagonal, pentagonal serta kuadratarial sesuai dengan kenyataan kebutuhan arsitektural sarang yang dibangun.

Secara sebab-akibat layak disimpulkan bahwa naluri kreatifitas lebah madu tidak kaku-beku secara membabi-buta tegak-lurus, namun fleksible agar senantiasa siap disesuaikan realita kebutuhan yang niscaya berubah pada setiap kasus.

Penelitian yang dilakukan secara terpisah oleh entomolog spesialis lebah madu, Lars Chittika di Universitas Queen Mary, London, Inggris serta Raghavendra Gadagkar di Institute of Science, Bangalore, India juga memunculkan asumsi bahwa sebenarnya lebah madu lebih cerdas ketimbang robot yang paling cerdas sebab terbukti bisa fleksibel menyesuaikan perbendaharaan geometrikal dengan realita kebutuhan arsitektural.

Pada hakikatnya berdasar berbagai penelitian entomologis khusus terhadap lebah madu dapat disimpulkan bahwa secara geometrikal arsitektural daya kecerdasan dan kreatifitas para lebah madu memang jauh lebih mengagumkan ketimbang yang semula diduga oleh Charles Darwin dan saya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com