Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ahli soal Gunung Muria Disebut Terpisah dari Pulau Jawa

Kompas.com - 20/03/2024, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan foto Gunung Muria di utara Jawa Tengah tampak terpisah dari Pulau Jawa.

Dalam unggahan akun @UNSfess, Senin (18/3/2024), disebutkan Gunung Muria terpisah dari Pulau Jawa karena wilayah Kudus, Demak, Semarang, Kudus, Pati, dan Rembang dilanda banjir akhir-akhir ini.

Menurut beberapa warganet, Gunung Muria terlihat terpisah dari Pulau Jawa karena wilayah di sekitarnya dulu merupakan Selat Muria.

Mereka juga menyebutkan, terjadi penurunan tanah di Semarang, Kudus, Pati, dan Rembang yang menyebabkan wilayah ini terendam banjir.

"Warga plat K -11fess mohon pencerahannya terkait bajir di plat K ini. Apa betul dataran di bekas selat ini emang kek cekungan atau dataran rendah gitu?" tanya pengunggah.

Baca juga: Daftar Kabupaten/Kota di Jateng yang Dilanda Banjir akibat Bibit Siklon Tropis

Penjelasan peneliti

Foto yang beredar di media sosial sesuai dengan gambar yang diperoleh Kompas.com, Selasa (19/3/2024) dari peneliti ahli utama Kelompok Riset Petrologi dan Mineralogi Pusat Riset Sumber Daya Geologi Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Haryadi Permana.

Foto tersebut menunjukkan, Gunung Muria terpisah dari Pulau Jawa karena Kudus, Demak, Semarang, Kudus, Pati, dan Rembang akibat dilanda banjir.

"Betul. Gunung Muria sebelumnya terpisah dari Jawa. Erosi dan produk vulkanik (Gunung) Muria menyebabkan pendangkalan dan pembentukan daratan," ujar Haryadi.

Sementara itu, pensiunan peneliti Badan Geologi, Herman Moechtar, yang pernah melakukan penelitian geologi kuarter di Jepara, Rembang, Pati, Demak, dan Kudus pada 2012-2014, menjelaskan bahwa kawasan di sekitar Gunung Muria dulunya merupakan selat.

Geologi kuarter yang dimaksud Herman adalah segala sesuatu proses peristiwa Bumi yang terjadi sejak kurang lebih dua juta tahun silam hingga sekarang.

Herman menerangkan awal mula terbentuknya kawasan di sekitar Gung Muria yang kini menjadi Jepara, Rembang, Pati, Demak, dan Kudus.

Ketika wilayah tersebut berada pada praholosen, masa ini ditandai dengan rekaman kegiatan erupsi Gunung Muria.

Pada saat itu, muka air laut rendah dengan kondisi iklim agak lembap (subhumid) dan tidak ada tanda aktivitas tektonik.

"Awal Holosen memperlihatkan muka laut naik yang mencapai puncaknya lebih kurang 9.000 tahun lalu muka laut berada pada situasi maksimum (high sea level) yang diikuti oleh aktivitas tektonik," ujar Herman kepada Kompas.com, Selasa.

"Kondisi iklim saat itu berada pada puncaknya yaitu basah (sub humid-humid) tanpa diikuti oleh kegiatan erupsi gunung api," sambungnya.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Penyebab Wilayah Semarang Dilanda Banjir

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com