Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Catat 152 Gempa Guncang Jawa Barat pada Februari 2024, Kebanyakan Dangkal

Kompas.com - 03/03/2024, 08:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Bandung melaporkan, wilayah Jawa Barat diguncang gempa bumi sebanyak 152 kali sepanjang Februari 2024. 

Kekuatan gempa terbesar yang melanda Jawa Barat pada Februari 2024 tercatat mencapai M 5,7. Gempa ini terjadi di Bayah, Banten.  

Baca juga: Penyebab Gempa M 4,9 yang Guncang Sukabumi, Tak Terkait Sesar Lembang

Kebanyakan gempa dangkal

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu menjelaskan, dari 152 gempa yang terjadi di wilayah Jawa Barat, sebanyak 89,5 persen di antaranya berupa gempa dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer.

"136 kejadian merupakan gempa dengan kedalaman dangkal kurang dari 60 kilometer," jelas Teguh, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/3/2024) malam. 

Lebih lanjut Teguh menyampaikan, sebanyak 16 kejadian gempa di Jawa Barat sepanjang Februari 2024 termasuk gempa menengah, kedalamannya antara 60 sampai 300 kilometer. 

Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa sampai Bandung dan Depok

Gempa terbesar terjadi di Bayah, Banten

Teguh menyampaikan, gempa terbesar di Jawa Barat sepanjang Februari dengan kekuatan M 5,7 mengguncang Bayah, Banten, Minggu (25/2/2024) pukul 20.07 WIB.

Gempa tersebut berpusat di 7,61 lintang selatan dan 105,9 bujur timur pada kedalaman 10 kilometer.

Getaran gempa yang mengguncang Bayah dirasakan warga di Surade dengan skala intensitas IV MMI. 

Selain itu, wilayah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Cijaku, Cibadak, Labuan, Sawarna, Kelapanunggal, Garut, dan Tanjung Lesung merasakan getaran gempa dengan skala intensitas III MMI.

Getaran gempa juga dirasakan di Sidareja, Cigeulis, Panimbang, Bandung, Lembang, Serang, Tangerang, dan Tangerang Selatan dengan skala intensitas II-III MMI.

Baca juga: Monyet Turun Gunung ke Permukiman di Dago Bandung, Benarkah Terkait Sesar Lembang?

Teguh menjelaskan, gempa Bayah merupakan gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi bila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata dia.

Untuk diketahui, thrust fault adalah sesar dengan salah satu blok batuan yang bergeser ke arah atas dan blok batuan lainnya bergerak ke arah bawah.

Sesar tersebut dapat membentuk sudut kemiringan yang lebih kecil dari 45 derajat.

Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa sampai Bandung dan Depok

Imbauan BMKG

Terkait catatan 152 gempa yang mengguncang Jawa Barat sepanjang Februari 2024, Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Ia juga meminta masyarakat untuk menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

Baca juga: Warganet Sebut Gempa Sering Terjadi Saat Akhir Tahun, Ini Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com