Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Prabowo ke Pacitan dan Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi-Megawati...

Kompas.com - 18/02/2024, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menemui Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2024).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menyampaikan, agenda Prabowo ke Pacitan untuk menemui SBY itu hanya pertemuan biasa.

Diketahui, Pacitan merupakan salah satu wilayah kemenangan Prabowo-Gibran, dengan perolehan suara sekitar 70 persen.

"Mungkin pertemuan ini juga kebetulan karena kemenangan Prabowo di Pacitan sekitar 70 persen. Jadi, Prabowo ingin datang langsung, dan Pak SBY, kan, mencoblosnya di Pacitan. Kemudian keduanya pasti akan mendiskusikan banyak hal,” kata Andi dilansir dari Kompas.id, Sabtu (18/2/2024).

Baca juga: Alasan Prabowo Evaluasi Subsidi BBM dan Elpiji 3 Kg untuk Makan Siang Gratis

Penghormatan Prabowo untuk SBY

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menyampaikan, agenda pertemuan Prabowo-SBY itu merupakan ekspresi penghormatan sekaligus apresiasi terhadap keseriusan dukungan dari Partai Demokrat.

Pasalnya, SBY benar-benar memenuhi janjinya untuk "turun gunung" mengampanyekan Prabowo-Gibran di masa pensiunnya.

"Dalam skema pembagian tugas pemenangan Koalisi Indonesia Maju, Partai Demokrat yang ditugaskan khusus menggarap Jawa Timur, dianggap Prabowo sukses mempertebal angka kemenangan di Jawa Timur, hingga menembus elektoral 66 persen," kata Umam kepada Kompas.com, Sabtu.

Kolaborasi intens antara Demokrat bersama mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah dan jejaring infrastruktur pemenangan Jatim ini sukses menaklukkan wilayah itu.

Padahal, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai “Kandang Banteng” dan episentrum politik Nahdliyin yang sering kali menjadi kunci kemenangan Pilpres di tingkat nasional.

Baca juga: Beda Sikap AS dan Rusia Tanggapi Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count Pilpres 2024

Umam menuturkan, kedatangan Prabowo untuk menemui SBY juga menjadi salah satu langkah konsolidasi awal jelang fase transisi pembentukan pemerintahan baru.

Terlebih, Partai Gerindra yang berada di bawah kepemimpinan langsung Prabowo tidak mendapatkan coat-tail effect dari Pilpres 2024 ini.

"Kondisi ini akan membuat Prabowo memiliki tingkat ketergantungan (political dependency) yang tinggi terhadap partai-partai penyokongnya, untuk memastikan stabilitas politik dan pemerintahan, dari berbagai ancaman turbulensi politik yang tidak produktif," jelas dia.

Menurutnya, Prabowo tampaknya lebih percaya dan berharap agar Partai Demokrat mendukung pemerintahannya secara penuh, bukan menjadi musuh dalam selimut.

Sebagai kompensasi, Prabowo sepertinya akan memberikan posisi terhormat dan strategis kepada kader-kader terbaik Partai Demokrat dalam pemerintahannya.

Baca juga: Istana Sebut Tak Hanya Jokowi, Megawati dan SBY Jalankan Kampanye Saat Jadi Presiden

Seperti mimpi SBY tahun lalu

Jika kedatangan Prabowo menemui SBY sebagai bentuk permohonan doa dan restu politik, ini berarti sudah ada dua Presiden RI yang mendukungnya, yakni SBY dan Jokowi

Menurut Umam, Pemerintahan Prabowo akan lebih stabil jika ia memiliki keberanian dan kegigihan untuk juga datang langsung menemui dan meminta dukungan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Jika itu benar-benar bisa dilakukan Prabowo, hal itu seolah membuat mimpi SBY tahun lalu, menjadi nyata," kata Umam.

Sebagai informasi, pada tahun lalu SBY mengaku sempat bermimpi dijemput oleh Presiden ke-7 RI Jokowi, lalu bersama-sama menghampiri Presiden ke-5 RI Megawati dan menuju ke Stasiun Gambir.

Dalam mimpi itu juga, ketiganya disambut oleh Presiden ke-8 RI dan menyatukan mereka dalam satu gerbong kereta api untuk melalui perjalanan panjang.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com