Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debut Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Icon of the Seas dan Bayang-bayang Emisi Gas Rumah Kaca

Kompas.com - 28/01/2024, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal pesiar terbesar di dunia memulai pelayaran perdananya dari Pelabuhan Miami, Amerika Serikat pada Sabtu (27/1/2024).

Kapal yang diberi nama Icon of the Seas itu dijadwalkan akan berlayar selama tujuh hari di daerah tropis Karibia Timur.

Menyandang status terbesar di dunia, kapal milik Royal Caribbean ini memiliki panjang 365 meter dan dilengkapi dengan 20 dek yang mampu menampung 7.600 penumpang.

Kapal persiar yang pembuatannya memakan biaya 2 miliar dollar AS atau Rp 31,5 triliun ini dilengkapi dengan fasilitas mewah mulai dari kolam renang, seluncur di atas ketinggian, aquadome, taman, restoran, bar, lounge, dan sebagainya.

Kendati demikian, debut pelayaran Icon of the Seas justru mengundang kekhawatiran dunia.

Baca juga: Kapal Terbesar di Dunia Icon of The Seas Berlayar Mulai 27 Januari 2024

Bayang-bayang kebocoran metana ke atmosfer

Para pemerhati lingkungan memperingatkan bahaya gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) yang digunakan kapal Icon of the Seas.

Meskipun diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar minyak lainnya, Direktur Program Kelautan Dewan Internasional Transportasi Bersih (ICCT), Bryan Comer justru menilai keputusan penggunaan bahan bakar itu kurang tepat.

Menurutnya, liquefied natural gas akan mengeluarkan gas metana berbahaya ke udara. Hal dikhawatirkan menyebabkan kebocoran metana ke atmosfer.

Metana adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat dibandingkan karbon dioksida.

Baca juga: Malaysia Larang Semua Kapal Israel Berlabuh di Negaranya

"Kami memperkirakan penggunaan LNG sebagai bahan bakar laut menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 120 persen lebih banyak dibandingkan dengan minyak gas laut,” kata dia, dilansir dari BBC.

Gas ini memerangkap panas 80 kali lebih banyak daripada karbon dioksida selama 20 tahun, sehingga meningkatkan pemanasan global yang terjadi.

Di sisi lain, Royal Caribbean merupakan perusahaan yang berada di posisi kedua dalam daftar pencemar industri pelayaran Friends of the Earth pada 2022.

Hal ini membuat para aktivis iklim menuduh bahwa perusahaan tersebut telah melakukan greenwashing.

Baca juga: Menilik Icon of the Seas, Kapal Pesiar yang Berukuran 5 Kali Titanic

Respons Royal Caribbean

Juru bicara Royal Caribbean mengonfirmasi bahwa kapal Icon of the Sea adalah kapal pertama yang menggunakan bahan bakar LNG, seperti dikutip dari CNN.

Dia mengeklaim, bahan bakar tersebut 24 persen lebih hemat energi dibandingkan dengan kapal yang dirancang selama ini.

Mereka juga mengatakan bahwa kapal pesiar terbesar di dunia itu dirancang menggunakan listrik yang dipasok dari pantai saat kapal berlabuh.

Hal itu membuat kapal lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan kapal yang menggunakan generator karena menghasilkan polusi.

Perusahaan juga berencana memperkenalkan kapal net zero pada 2035 mendatang.

Baca juga: Mengira Gurita, Seorang Pria di Amerika Serikat Menemukan Bangkai Kapal Berusia 150 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com