Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Bahaya Kesehatan Terlalu Sering Makan Ramen?

Kompas.com - 18/01/2024, 09:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Menurut Ramen Museum di New York, ramen merupakan hidangan mi berkuah khas Jepang.

Makanan ini berasal dari China dan diimpor ke Jepang pada akhir tahun 1900-an dan semakin populer pasca-perang.

Sajian ini terdiri dari mi, kuah, dan beberapa topping seperti daging, sayuran, dan pelengkap hidangan lainnya.

Karena kepopulerannya, ramen menjadi salah satu makanan berkuah terenak di dunia versi beberapa media.

Selain dapat dimakan di kedai makan atau restoran, ramen sekarang dapat dinikmati dalam bentuk instan.

Namun, apakah ramen baik bagi kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi?

Baca juga: Ramai soal Driver Gojek Tonjok Pegawai Wanita di Restoran Ramen, Ini Kronologi dan Klarifikasi Gojek


Adakah bahaya mengonsumsi ramen terlalu sering?

Ramen pada dasarnya bukan merupakan makanan yang sehat atau tidak sehat, tetapi makanan ini memiliki nilai gizi yang terbatas.

Mi ramen mengandung karbohidrat, lemak, protein dan beberapa mikronutrien seperti vitamin B dan zat besi.

Pendiri Street Smart Nutrition, Cara Harbstreet menjelaskan, secara obyektif, mi ramen instan bukan pilihan hidangan yang paling bergizi.

“Mi ramen sangat tinggi sodium dan tidak mengandung banyak serat seperti biji-bijian, vitamin, atau mineral,” kata Harbstreet, dikutip dari Eating Well, Sabtu (3/6/2023).

Selain itu, rasa dari ramen instan sangat tergantung pada penambahan natrium yang sangat tinggi, bahkan bisa lebih dari 90 persen.

Apabila dikonsumsi terus-menerus atau terlalu sering, asupan natrium yang tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit berbahaya, seperti tekanan darah tinggi, penyebab utama stroke, dan penyakit jantung.

Meskipun demikian, ramen merupakan pilihan kaya karbohidrat yang dapat menjadi sumber energi yang mudah, murah, dan terjangkau.

Ramen instan juga masih dapat dikonsumsi sesekali dan ditambahkan dengan beberapa makanan bergizi lainnya.

Sedangkan ramen yang dibuat segar atau homemade, merupakan resep tradisional dari Asia Timur yang bisa memakan waktu lama untuk diolah.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com